1. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

– Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama, persaingan, dan pertentangan atau pertikaian.

Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk ke-empat dari interaksi sosial, keempat bentuk pokok dari interaksi sosial perlu memerlukan kintinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerjasama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Gillin dan Gillin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:

  • Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu: akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
  • Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravertion” dan pertentangan pertikaian

Bentuk interaksi asosiatif

Kerjasama

Beberapa orang sosiolog menganggap bahwa posisi secara sederhana adalah istilah terkait dengan bentuk interaksi sosial yang pokok, sebaliknya sosiolog lainnya menganggap bahwa kerjasama secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses utama. Golongan terakhir tersebut memahamkan kerjasama untuk menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial, atas dasar bahwa segala macam bentuk interaksi tersebut dapat di jumpai pada semua kelompok manusia.

Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama ada tiga bentuk kerjasama yaitu:

  • Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih
  • Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  • Coalition, kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

Akomodasi

Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjukan pada suatu keadaan, berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan dan kelompok manusia, sehungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

Adapun bentuk-bentuk dari akomodasi diantaranya:

  • Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
  • Compromise, suatu bentuk akomodasi, dimana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
  • Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.
  • Mediation, hampir menyerupai arbitration diundang pihak ketiga yang retial dalam soal perselisihan yang ada.
  • Concilitation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
  • Tolerantion, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya.
  • Stelemate, secara sederhana adalah istilah terkait dengan suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dan melakukan pertentangannya.
  • Adjudication, yaitu perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan.

Bentuk interaksi disositif

Persaingan

Persaingan secara sederhana adalah istilah terkait dengan bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan.

Kontravensi

Kontravensi secara sederhana adalah istilah terkait dengan bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri sesorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

Pertentangan

Pertentangan secara sederhana adalah istilah terkait dengan suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman dan kekerasan.

Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus diantaranya:

  • Pertentangan pribadi, yaitu pertentangan antar individu
  • Pertentangan rasional, yaitu pertentangan yang timbul karena perbedaan ras
  • Pertentangan kelas sosial, yaitu pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan antara kelas sosial
  • Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang biasanya terjadi antara partai-partai politik

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET