Sifat-sifat Surat kabar

Surat kabar sebagai jenis media massa cetak jelas memiliki perbedaan sifat dengan televisi dan radio. (Effendi, 1993: 140) mengemukakan sifat-sifatnya sebagai berikut:

  • Terdokumentasikan

Ini berarti bahwa berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat serta kata-kata yang dicetak pada kertas. Dengan demikian, setiap peristiwa atau hal yang diberitakan terekam sedemikian rupa sehingga dapat dibaca setiap saat dan dapat dikajiulang. Tentu saja juga dapat didokumentasikan serta dapat dipakai sebagai bukti untuk keperluan tertentu.

  • Menimbulkan perangkat mental secara aktif.

Karena berita surat kabar yang dikomunikasikan kepada khalayak menggunakan bahasa dengan huruf yang tercetak “mati” di atas kertas, maka untuk dapat mengerti maknanya pembaca harus menggunakan perangkat mentalnya secara aktif.

Oleh karena itu wartawan yang menyusunnya harus menggunakan bahasa yang umum dan lazim supaya para pembaca mudah mencernanya. Ini berkaitan erat dengan sifat khalayak surat kabar yang heterogen.

  • Pesan menyangkut kebutuhan komunikan.

Dalam proses komunikasi, pesan yang akan disampaikan kepada komunikan menyangkut teknik transmisinya agar mengenai sasaran dan mencapai tujuannya. Wilbur Schramm (Effendi, 1993: 156) mengemukakan hal-hal penting berkaitan dengan pesan, diantaranya:

    1. Pesan hendaknya dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.
    2. Pesan hendaknya menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran sehingga sama-sama dapat dipahami.
    3. Pesan hendaknya membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhannya itu.
    4. Pesan hendaknya menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tersebut, yang layak bagi situasi kelompok tempat sasaran berada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
  • Efek sesuai dengan tujuan.

Efek yang diharapkan dari pembaca surat kabar bergantung pada tujuan si wartawan sebagai komunikator, dan tujuan wartawan ini akan mempengaruhi bagaimana bentuk pesan yang sajikan.

    1. Jika tujuannya hanya sekadar membuat pembaca tahu, maka ini sifatnya informatif. Maka pesan harus disajikan dalam bentuk berita, atau biasa disebut dengan berita langsung (straight news).
    2. Jika tujuannya agar pembaca berubah sikap dan perilakunya, maka pesan dapat dituangkan dalam bentuk (1) tajuk rencana (editorial), adalah pendapat atau ulasan dari wartawan terhadap peristiwa tertentu; (2) reportase dengan gaya pelaporan interpretatif atau dalam bentuk pojok yakni kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial, untuk kemudian dikomentari oleh pihak redaksi dengan kata atau kalimat yang mengusik, menggelitik dan adakalanya reflektif.
    3. Jika tujuannya untuk meningkatkan intelektualitas pembaca, maka penyajian pesan idealnya dalam bentuk artikel atau tulisan ilmiah populer lainnya.

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET