1. Pengertian dari Erosi dan Jenis-jenis Erosi

– Berbagai faktor dapat mempercepat erosi. Seperti perubahan iklim, penebangan pohon, pembangunan jalan dan bangunan semua mempengaruhi erosi.

Erosi secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses alami di mana batuan atau tanah yang dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain oleh angin atau air. Material alam dapat bergerak melalui proses erosi pada jarak mulai dari beberapa meter hingga ribuan mil.

Erosi umumnya sering terlihat di sepanjang garis pantai, tapi itu terjadi di berbagai daerah di seluruh dunia. Erosi terjadi secara alami, namun aktivitas manusia telah meningkatkan kejadian erosi sebesar 10 sampai 40 kali secara global pada 2014.

Erosi berlebihan mempengaruhi pertanian dan aliran badan air. Ini mempengaruhi berbagai ekosistem dan dapat membahayakan keselamatan atau kepunahan spesies yang kehilangan sumber habitat atau makanan.

Kondisi tanah memainkan peran dalam kerentanan suatu daerah erosi. Ketika air dapat dengan mudah terserap melalui tanah, itu cenderung kurang mengakibatkan tanah bergeser untuk terjadi erosi. Jumlah dan kondisi tanaman pada permukaan tanah juga mempengaruhi bagaimana mudah tidaknya erosi terjadi. Rumput dan tanaman lainnya membantu memperlambat limpasan air dan memudahkan tanah untuk menyerap air.

Iklim juga berperan dalam erosi. Daerah dengan banyak hujan dapat mengalami limpasan yang secara signifikan dapat menghasilkan erosi. Daerah yang sangat kering mungkin memiliki erosi dari tanah kering yang tertiup angin.

 

Jenis-jenis Erosi

Berbagai faktor mengintensifkan dan mempercepat erosi. Pertanian intensif, perubahan iklim, penebangan pohon dan pembangunan jalan dan bangunan semua mempengaruhi erosi.

Pengertian Erosi dan Jenis-jenis Erosi

Erosi Gaya Berat (Gravitasi)

Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ke tempat-tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembungan massa terjadi terus menerus baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan bencana tanah longsor.

Erosi Es

Erosi glasial secara sederhana adalah istilah terkait dengan bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersamasama dengan gerakan gletser dinamakan morain.

Ciri khas bentang alam akibat erosi glasial secara sederhana adalah istilah terkait dengan adanya aluralur yang arahnya relatif sejajar pada permukaan batuan sebagai akibat torehan gletser. Jika erosi gletser ini terus-menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk lembah-lembah yang dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser

Erosi Angin

Erosi angin biasanya terjadi didaerah kering. Angin kencang mengakibatkan partikel-partikel halus batuan atau pasir terangkat dan membentuk suatu formasi tertentu. Contoh di Indonesia secara sederhana adalah istilah terkait dengan Gumuk pasir di Parang Tritis.

Erosi Air

Erosi air diakibatkan oleh oleh aliran air di atas permukaan tanah. Erosi ini sering terjadi disaat curah hujan tinggi dan permukaan tanah tidak kuat lagi menampung curahan air hujan yang masuk ke pori tanah sehingga mengikis lapisan tanah tersebut. Erosi ini cepat terjadi di daerah yang gundul atau minim vegetasi penutup.

Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis. Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya. Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu, sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang alirannya relatif tenang.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET