Apa contoh lain dari aset lancar dan aset tetap?

Berikut ini adalah beberapa contoh tambahan dari aset lancar dan aset tetap:

Contoh Aset Lancar (Current Assets):
1. Investasi Jangka Pendek: Investasi yang diharapkan akan dijual atau dicairkan dalam waktu singkat, seperti saham atau obligasi yang dapat dijual dengan mudah.
2. Piutang Lainnya: Tagihan yang harus diterima dari pihak ketiga selain dari penjualan barang atau jasa, seperti pinjaman yang diberikan atau tagihan pajak yang harus dikembalikan.
3. Kas dan Setara Kas: Uang tunai di rekening bank, cek yang belum diuangkan, dan investasi jangka pendek yang mudah diuangkan seperti deposito berjangka.
4. Piutang Usaha: Tagihan yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak ketiga dalam jangka waktu yang relatif singkat.
5. Persediaan: Barang dagangan yang diharapkan akan dijual dalam siklus operasional normal perusahaan, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Contoh Aset Tetap (Fixed Assets):
1. Tanah dan Bangunan: Properti dan bangunan yang dimiliki oleh perusahaan untuk operasi jangka panjang.
2. Mesin dan Peralatan: Alat dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi atau penyediaan layanan perusahaan.
3. Kendaraan: Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman produk atau dalam operasi perusahaan.
4. Peralatan Komputer: Komputer, server, dan perangkat keras lainnya yang digunakan dalam operasi perusahaan.
5. Perabot dan Perlengkapan Kantor: Meja, kursi, lemari, dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam operasi harian perusahaan.

Perlu dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh umum dari aset lancar dan aset tetap. Jenis aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat bervariasi tergantung pada jenis industri dan kegiatan usaha yang dilakukan.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET