Strategi Pengendalian Rayap

Dari uraian di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa untuk menghindar atau meminimumkan kemungkinan terjadinya serangan rayap pada bangunan perlu diperhatikan hal-hal berikut.

  1. Hindari adanya bahan-bahan kayu seperti sisa-sisa tunggak pohon di sekitar halaman bangunan, yang potensial untuk menjadi sumber infeksi rayap. Demikian pula adanya pohon-pohon tua yang sebagian jaringan pohon maupun akarnya telah mati merupakan sumber makanan rayap dan dapat menjadi lokasi sarang perkembangan koloni rayap.

  2. Hindari kontak antara tanah dengan bagian-bagian kayu dari bangunan. Walaupun cara ini tidak mutlak mampu mencegah serangan rayap karena rayap mampu membuat terowongan kembara di atas tembok, lantai dan dinding untuk mencapai obyek kayu makanannya tetapi bagi bangunan sederhana cara ini dapat memperlambat serangan rayap, dan adanya terowongan-terowongan dapat dideteksi.

  3. Pergunakan kayu yang awet (seperti bagian teras kayu jati), atau kayu yang telah diawetkan dengan bahan-bahan pengawet anti rayap. Untuk kayu-kayu yang digunakan di bawah atap jenis-jenis garam pengawet seperti garam Wolman dengan retensi yang cukup telah memadai, sedangkan bagi kayu di luar bangunan diperlukan bahan pengawet larut minyak seperti kreosot.

  4. Cara yang paling efektif adalah melindungi bangunan dengan cara membuat “benteng yang kuat terhadap rayap” di bagian fondasi dengan cara menyampur bahan fondasi dengan termitisida atau memperlakukan tanah di bawah dan di sekitar fondasi dengan termitisida yang tahan pencucian (persisten) serta memiliki afinitas dengan tanah.

  5. Jika bangunan telah terserang, gunakanlah cara-cara pengendalian yang ramah lingkungan, seperti dengan pengumpanan dan pengendalian koloni dengan menggunakan insektisida penekan pertumbuhan kutikel seperti heksaflumuron dsb.

Daftar Pustaka

  • Astuti. 2013. Identifikasi, Sebaran Dan Derajat Kerusakan Kayu Oleh Serangan Rayap Coptotermes (Isoptera: Rhinotermitidae) Di Sulawesi Selatan. Universitas Hasannudin.
  • Exterra. 2009. Tentang Rayap – Sejarah singkat mengenai rayap beserta jenisnya.
  • Haryo. 2012. Makalah Urban Pest Rayap. Universitas Padjajaran Jatinangor
  • Pratama, Ady. 2013. Ketahanan Kayu Mindi (Melia Azedarach L.) Dari Rayap Kayu Kering Cryptotermes Cynocephalus Setelah Perlakuan Pemanasan. Skripsi : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Bogor
  • Subekti Niken, Dedy Duryadi, Dodi Nandika, Surjono Surjokusumo, Syaiful Anwar. 2008. Sebaran dan Karakter Morfologi Rayap Tanah Macrotermes Gilvus Hagen di Habitat Hutan Alam (Distribution and Morphology Characteristic of Macrotermes gilvus Hagen in The Natural Habitat) Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 1(1): 27-33.
  • Waryono, Tarsoen. 2008. Ekosistem Rayap Dan Vektor Demam Berdarah Di Lingkungan Permukiman. Kumpulan makalah periode 1987-2008. Universitas Indonesia.
  • Nandika, dkk. 2003. Rayap ; Biologi dan Pengendaliannya. Muhamadiyah University Press. Surakarta.
  • Tarumingkeng. 2001. Serangga dan Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET