Definisi Peta Kejahatan

Dalam penyidikan kejahatan, semua jenis prosedur ilmiah dan teknologi digunakan , seperti sidik jari, teknik DNA atau yang disebut peta kejahatan. Konsep ini biasanya tidak diterapkan pada kejahatan tertentu tetapi diproyeksikan ke rangkaian tindakan kriminal. Dengan cara ini, pasukan polisi mengidentifikasi area di mana tindakan ilegal terjadi.

Jenis peta ini memiliki tujuan ganda: memerangi dan mencegah kejahatan. Secara logika, format peta kejahatan saat ini disajikan dalam versi digital melalui program komputer berbasis sistem informasi geografis.

Alat kartografi untuk meningkatkan keamanan di kota

Penandaan kejahatan dalam ruang geografis umumnya dilakukan oleh otoritas kehakiman, yang memberikan informasi kepada polisi sehingga mereka dapat mengatur strategi mereka untuk memerangi kejahatan dengan lebih baik.

Karakteristik dasar dari setiap peta kejahatan adalah sebagai berikut: representasi suatu wilayah sebagaimana adanya dalam kenyataan dan serangkaian data pelengkap (foto satelit dan citra udara melalui sistem GPS). Demikian pula, representasi ini dapat dibagi lagi ke dalam area (misalnya, peta untuk setiap jenis kejahatan).

Semua informasi geografis yang terakumulasi dapat diterjemahkan menjadi data konkret tentang kejahatan di suatu daerah. Dalam pengertian ini, polisi menentukan bahwa suatu wilayah tertentu adalah zona konflik atau “hot spot”, pola geografis apa yang dimiliki penjahat, atau wilayah mana yang harus lebih waspada.

Seperti di peta lainnya, yang penting bukanlah apa yang muncul di peta itu, melainkan bagaimana peta itu ditafsirkan. Untuk alasan ini, pasukan polisi memiliki unit khusus untuk memahami kejahatan dalam konteks pengaturan geografis. Perlu dicatat bahwa analis peta ini menafsirkan data kuantitatif (misalnya, jumlah pencurian mobil) dan data kualitatif (misalnya, jenis pelaku).

Dari perspektif sejarah

Penggunaan peta untuk menganalisis masalah sosial bukanlah fenomena baru. Faktanya, pada abad ke-19 beberapa penyakit menular dipelajari menggunakan peta, karena dengan cara ini dapat ditemukan hubungan antara ruang geografis dan penyakit (misalnya, sekitar tahun 1850 di kota London ada banyak kasus kolera dan itu mungkin untuk membangun korelasi antara sumur air yang terinfeksi dan perkembangan epidemi di kota).

Dalam penyelidikan polisi saat ini, peta kertas dengan pin berwarna sedang menuju kepunahan. Peta kejahatan sebagai alat polisi mulai digunakan pada tahun 1960-an dan dengan kemajuan teknologi selanjutnya, perangkat lunak dikembangkan untuk mendigitalkan informasi geografis.

Foto: Fotolia – bagotaj

Topik Peta Kejahatan

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET