1. Ciri-ciri dari Alga Merah (Rhodophyta)

– Di Asia, khususnya di negara jepang, alga merah dibuat menjadi nori dan secara sederhana adalah istilah terkait dengan sumber makanan penting karena mengandung vitamin dan protein yang tinggi.

Alga merah memiliki pigmen phycoerythrin, pigmen ini memantulkan cahaya merah dan menyerap cahaya biru sehingga alga ini terlihat berwarna merah. Pigmen ini memungkinkan ganggang merah untuk berfotosintesis dan hidup di kedalaman agak lebih besar daripada kebanyakan alga lainnya.

Beberapa rhodophyta memiliki sedikit pigmen phycoerythrin, sehingga alga merah tampak berwarna hijau atau kebiruan dari klorofil dan pigmen lain yang hadir di dalamnya.

Beberapa rhodophyta penting dalam pembentukan terumbu karang, pada beberapa atol Pasifik, alga merah telah memberikan kontribusi yang jauh lebih ke struktur karang dari organisme lain, bahkan lebih dari karang.

Rhodophyta karang ini disebut alga koralin, karena mereka mengeluarkan cangkang keras dari karbonat di sekitar mereka.

Ciri-ciri Alga Merah (Rhodophyta)

Ciri-ciri alga merah secara sederhana adalah istilah terkait dengan sebagai berikut:

  • Kelompok alga ini sebagai penghuni laut, melekat pada dasar atau batu-batuan sampai beberapa puluh meter di atas permukaan laut. Beberapa spesies terdapat di air tawar.
  • Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak berkromatofora dan hidup sebagai parasit pada ganggang lain.
  • Pada umumnya struktur tubuhnya tersusun dari banyak sel berupa benang, lembaran atau menyerupai tanaman tingkat tinggi.
  • Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid.
  • Mempuyai klorofil, figmen fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
  • Dinding sel alga merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah luar).
  • Banyak alga merah mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bahan makanan, yaitu untuk di buat agar-agar.
  • Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa plektenkim.

Ciri-ciri Alga Merah (Rhodophyta)

Perkembangbiakan Alga Merah

Cara perkembangbiakan ada dua cara

  • Secara vegetatif, tidak begitu jelas yaitu ada hubungannya dengan fragmentasi
  • Secara generatif, melalui perkawinn antara sel jantan dan sel betina dari tanaman jantang dan tanaman betina yang berbeda. Zigot yang di hasilkan tumbuh menjadi alga diploid selanjutnya menghasilkan spora jantan dan spora betina yang bersifat haploid. Masing-masing spora haploid yang dihasilkan akan tumbuh menjadi alga betina dan alga jantan. Daur hidup ini akan terulang lagi.

Contoh Alga Merah

Contoh alga merah antara lain:

  • Eucheuma spinosum
  • Gracilaria
  • Gelidium
  • Polysiphonia

Baca juga: Ciri-ciri Alga Hijau (Chlorophyta)

Peranan Alga Merah (rhodophyta)

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkanantara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum.Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan.

Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya.

Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran pentingdalam pembentukan terumbu karang.

Selain itu alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra.

Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar.

Agar-agar ini digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.

Baca juga:Ciri-ciri Alga Biru (Cyanophyta)

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET