1. Ciri-ciri dari Lumut Kerak (Lichens)

– Lichenes (lumut kerak) secara sederhana adalah istilah terkait dengan sibiosis antara cyanophyceae atau chlorophyceae dengan ascomycetes atau basidiomycetes.

Persekutuan hidup antara kedua jenis organisme tersebut saling menguntungkan satu sama lain. Seperti juga cyanophyceae atau chlorophyceae. Lichenes juga secara sederhana adalah istilah terkait dengan vegetasi perintis, yaitu tumbuhan pendahulu yang membuka kemungkinan tumbuhnya tumbuhan lain berikutnya.

Habitat lichenes di tempat-tempat yang kering, pada batu-batuan, kulit pohon maupun melekat pada daun-daun tertentu atau pada tanah yang sedikit basah.

Ciri-ciri Lumut Kerak

Dibawah mikroskop, lichen terlihat jelas terdiri atas hifa jamur dan sel ganggang. Interaksi antara kedua jenis organisme tersebut terjadi karena masing-masing organisme saling membutuhkan sesuatu yang tidak dapat dipenuhi diri mereka  sendiri. Ganggang mampu menyediakan makanan untuk jamur. Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organik untuk jamur.

Sementara itu, jamur dapat memberikan lingkungan dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa jamur memungkinkan terjadinya pertukaran udara, menahan air dan garam-garam mineral, serta melindungi ganggang dari sengatan cahaya matahari.

Lichenes
Lumut Kerak (Lichenes)

Perkembangbiakan Lichenes

Reproduksi lumut kerak terjadi dalam berbagai cara, yaitu:

Reproduksi Secara Seksual

Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan secara seksual secara sederhana adalah istilah terkait dengan kelompok jamur yang membangun tubuh lichenes.

Perkembangbiakan secara seksual umumnya terjadi pada Basidiolichen. Perkembangbiakan ini melalui spora yang dihasilkan oleh hifa-hifa Fungi yang kemudian bertemu dengan partner alga yang cocok maka akan terjadi sexual fusion dan pembelahan meiosis.

Reproduksi Secara Aseksual

Metode reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora yang sepenuhnya bergantung kepada pasangan jamurnya. Spora yang aseksual disebut pycnidiospores. Pycnidiospores itu ukurannya kecil, spora yang tidak motil, yang diproduksi dalam jumlah yang besar disebut pygnidia.

Pygnidia ditemukan pada permukaan atas dari thallus yang mempunyai suatu celah kecil yang terbuka yang disebut Ostiole. Dinding dari pycnidium terdiri dari hifa yang subur dimana jamur pygnidiospore berada pada ujungnya. Tiap pycnidiospore menghasilkan satu hifa jamur. Jika bertemu dengan alga yang sesuai terjadi perkembangan menjadi Lichenes yang baru.

Perkembangbiakan Secara Vegetatif

Fragmentasi

Fragmentasi secara sederhana adalah istilah terkait dengan perkembangbiakan dengan memisahkan bagian tubuh yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang menjadi individu baru. Bagian-bagian tubuh yang dipisahkan tersebut dinamakan fragmen.

Pada beberapa fruticose lichenes, bagian tubuh yang lepas tadi, dibawa oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan lichenes yang baru. Reproduksi vegetatif dengan cara ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan cara yang paling produktif untuk peningkatan jumlah individu

Isidia

Kadang-kadang isidia terlepas dari thalus induknya yang masing-masing mempunyai simbion. Isidium akan tumbuh menjadi individu baru jika kondisinya memungkinkan.

Soredia

Soredia secara sederhana adalah istilah terkait dengan kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari induknya. Lichenes yang baru, memiliki karakteristik yang sama dengan induknya

Contoh-contoh Lichenes

  • Parmelia, bentuknya ada yang seperti kerak, berwarna hijau abu-abu, menempel pada kulit batang pohon, digunakan untuk pembuatan lakmus.
  • Graphis, bentuknya seperti corat-coret yang panjangnya beberapa milimeter saja, banyak terdapat pada pohon-pohon
  • Usnea, ada yang menyebutnya lumut janggut, banyak terdapat pada pohon-pohon di pegunungan. Usnea mempunyai kepingan untuk melekat pada suatu tempat, ujung Usnea berupa benang-benang yang bergantungan di udara. Jenis ini banyak dipergunakan oleh penjual jamu sebagai bahan obat yang pahit.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET