1. Tips dan Cara Memahami Anak

Hal tersebut meliputi : Mengerti, di mengerti dan pengertian. Terkadang kita sering mendengar keluhan seorang ibu tentang anak-anak mereka, inilah-itulah atau beginilah dan begitulah, hingga membuat seorang ibu sampai kasak-kusuk “ Bagaimana sih agar anak mau menuruti keinginan ibu dan tidak membandel alias nakal?.

Sekali lagi penulis mencoba untuk membagikan cara mengerti seorang anak, dan ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan sebagian cara agar seorang ibu dapat meminimalisir kenakalan anak-anaknya, karena tidak seluruhnya dari diri seorang anak dapat kita rubah, ada bagian lain yang menjadi jalan hidup seorang anak yaitu ketentuan tuhan.

Lalu cara apa dan bagaimana yang dapat kita lakukan? Uraian di bawah semoga dapat menjadi acuan bagi anda dalam menangani anak-anak anda, yang pertama adalah:

  • Anak secara sederhana adalah istilah terkait dengan kertas putih yang kita tulisi dan bagaimana kita menulis itu juga menentukan karakter dan arah hidup si anak itu sendiri, walaupun secara karakter psikologis tiap individu termasuk anak mempunyai keinginannya sendiri.
  • Yang di inginkan seorang anak secara sederhana adalah istilah terkait dengan di mengerti. Maksudnya, ia ingin apa yang menjadi keinginannya dapat di mengerti oleh seorang ibu atau orang tuanya, dan biarkan seperti itu karena di sisi lain jadikanlah seorang ibu atau diri kita controller ( pengawas) alias mengawasi keinginan seorang anak tanpa langsung intervensi (turut campur) apalagi langsung memarahinya ketika si anak melakukan kesalahan.
  • Tempatkan diri kita menjadi seorang ibu atau orangtua yang mengerti apa yang si anak maui, bisa dengan cara langsung mengatakannya ataupun dengan gaya atau bahasa tubuh, dengan begitu anak juga akan mengerti dan memahami apa yang kita atau seorang ibu maui juga.
  • Pengertian, terkadang seorang ibu walaupun tak semuanya, ketika melihat anaknya nakal atau melakukan kesalahan biasanya langsung menumpahkan kekesalannya dengan perkataan atau perbuatan dengan memarahinya, yang mana secara psikologis itu juga anak akan merasa kesal, di salahkan dan adanya pemberontakan dalam hatinya dan di sinilah kita menyebut pengertian sebagai jembatan.
  1. Katakan pada anak bahwa kita mengerti apa yang anak lakukan sebagai kesalahan dan menasehatinya agar kesalahan yang di lakukannya tak terulang kembali
  2. Berikan motivasi pada anak, bahwa kesalahan bukanlah kekalahan tapi awal pembuka jalan ke arah yang lebih baik, penulis yakin, dengan begitu keadaan batin si anak akan tenang dan dari situlah akan timbul dari diri si anak untuk memperbaiki diri dan membuktikan bahwa ia bisa lebih baik pada ibunya.

Semoga tulisan ini dapat bermanpaat bagi para ibu untuk mengerti anak-anaknya, apa yang penulis sampaikan secara sederhana adalah istilah terkait dengan belajar dan saling melengkapi yang belum kita ketahui

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET