Teori Chaos – Definisi, Konsep, dan Apa Itu

Teori ilmiah konvensional berurusan dengan fenomena yang dapat diprediksi, seperti gravitasi, reaksi kimia, atau listrik. Sebaliknya, teori chaos berfokus pada fenomena non-linier dan tak terduga, seperti turbulensi, cuaca, pergerakan saham, atau keadaan pikiran individu.

Dalam istilah matematika, kita berbicara tentang matematika fraktal untuk merujuk pada jenis fenomena ini (sifat fraktal alam hadir di awan, lanskap, sungai, atau organ manusia). Profesor James Yorke, lahir di New Jersey pada tahun 1941, dianggap sebagai bapak teori chaos.

Teori chaos mencoba menjelaskan kompleksitas biologis

Dalam studi tentang tubuh manusia, diketahui bagaimana jaringan dan organ yang menyusunnya dan interaksinya bekerja, tetapi tidak mungkin untuk sepenuhnya menjelaskan apa yang muncul darinya, karena itu adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak dapat diprediksi.

Dalam studi beberapa spesies serangga diamati bahwa setiap individu dari suatu spesies memiliki perilaku yang sejalan dengan seluruh komunitasnya. Oleh karena itu, ahli zoologi berbicara tentang “superorganisme” untuk menjelaskan perilaku sosial hewan-hewan ini.

Bagian-bagian dari neuron dan koneksinya diketahui, tetapi tidak mungkin untuk memprediksi apa yang dapat dilakukan seseorang dengan semuanya.

Tiga contoh di atas merupakan representasi dari sistem yang kompleks yang tidak dapat dijelaskan dengan memperhatikan setiap bagian yang menyusunnya, tetapi perlu untuk menangani model penjelas yang mengacu pada totalitas kompleksnya. Model itu justru teori chaos.

Metafora efek kupu-kupu adalah konsep teori chaos

Bayangkan suatu hari kita meninggalkan rumah beberapa menit lebih awal dari biasanya dan karena itu kita bertemu dengan seseorang yang akan sangat penting selama sisa hidup kita. Contoh sederhana ini memungkinkan kita untuk mengingat bahwa tidak mungkin untuk memprediksi efek dari beberapa peristiwa yang tampaknya tidak relevan.

Fenomena ini dikenal sebagai efek kupu – kupu, sebagaimana dinyatakan secara metaforis bahwa kepakan sederhana kupu-kupu bisa menjadi gerakan pertama yang akhirnya menghasilkan badai ribuan kilometer jauhnya.

Apa yang dikatakan dengan gagasan efek kupu-kupu adalah dunia secara keseluruhan tidak bekerja secara teratur dan logis, sehingga hukum sains tradisional tidak cukup untuk menjelaskan kekacauan kacau ini.

Untuk merujuk pada peradaban manusia, para ahli teori chaos mengklaim bahwa sistem hubungan manusia menghadirkan kekacauan yang coba diatur oleh manusia.

Foto: Fotolia – decoret / mycteria

Topik dalam Teori Chaos

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET