Silsilah Raja Pendiri Kerajaan Aceh

Sepanjang riwayat dari awal berdiri hingga keruntuhannya, Kesultanan Aceh Darussalam tercatat telah berganti sultan hingga tigapuluh kali lebih. Berikut ini silsilah para sultan/sultanah yang pernah berkuasa di Kesultanan Aceh Darussalam :

  1. Sultan Ali Mughayat Syah

Raja kerajaan Aceh pertama yang memerintah tahun 1514 – 1528 M. Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Aceh melakukan perluasan ke beberapa daerah yang berada di daerah Daya dan Pasai. Bahkan melakukan serangan terhadap kedudukan bangsa Portugis di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.

  1. Sultan Salahuddin

Setelah Sultan Ali Mughayat Wafat, pemeintahan beralih kepada putranya yg bergelar Sultan Salahuddin. Ia memerintah tahun 1528 – 1537 M, selama menduduki tahta kerajaan ia tidak memperdulikan pemerintahaan kerajaannya. Keadaan kerajaan mulai goyah dan mengalami kemerosostan yg tajam. Oleh karena itu, Sultan Salahuddin digantiakan saudaranya yg bernama Alauddin Riayat Syah al-Kahar.

  1. Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar

Ia memerintah Aceh dari tahun 1537 – 1568 M. Ia melakukan berbagai bentuk perubahan dan perbaikan dalam segala bentuk pemeintahan Kerajaan Aceh. Pada masa pemeintahannya, Kerajaan Aceh melakukan perluasaan wilayah kekuasaannya seperti melakukan serangan terhadap  Kerajaan Malaka ( tetapi gagal ). Daerah Kerajaan Aru berhasil diduduki. Pada masa pemerintahaannya, Kerajaan Aceh mengalami masa suram. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi.

 Baca Juga :

  1. Sultan Iskandar Muda

Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh tahun 1607 – 16 36 M. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Aceh mengalami kejayaan. Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan Islam, bahakn menjadi bandar transito yg dapat menghubungkan dgn pedagang Islam di dunia barat.

Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Aceh, Sultan Iskandar Muda meneruskan perjuangan Aceh dgn menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya. Tujuannya adalah menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah – daerah penghasil lada. Sultan Iskandar Muda juga menolak permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian barat.

Selain itu, Kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah – daerah seperti Aru, pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri, sehingga di bawah pemerintahannya Kerajaan aceh memiliki wilayah yang sangat luas. Pada masa kekeuasaannya, terdapat 2 orang ahli tasawwuf yg terkenal di Aceh, yaitu Syech Syamsuddin bin Abdullah as-Samatrani dan Syech Ibrahim as-Syamsi. Setelah Sultam Iskandar Muda wafat tahta Kerajaan Aceh digantikan oleh menantunya, Sultan Iskandar Thani.

  1. Sultan Iskandar Thani

Ia memerinatah Aceh tahun 1636 – 1641 M. Dalam menjalankan pemerintahan, ia melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahannya, muncul seorang ulama besar yg bernama Nuruddin ar-Raniri. Ia menulis buku sejarah Aceh berjudul Bustanu’ssalatin.

Sebagai ulama besar, Nuruddin ar-Raniri sangat di hormati oleh Sultan Iskandar Thani dan keluarganya serta oleh rakyat Aceh. Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tahta kerjaan di pegang oleh permaisurinya ( putri Sultan Iskandar Thani ) dengan gelar Putri Sri Alam Permaisuri

  1. Sultan Sri Alam (1575-1576)
  2. Sultan Zain al-Abidin (1576-1577)
  3. Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589)
  4. Sultan Buyong (1589-1596)
  5. Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604)
  6. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)
  7. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636)
  8. Iskandar Thani (1636-1641)
  9. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675)
  10. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678)
  11. Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688)
  12. Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699)
  13. Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702)
  14. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703)
  15. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726)
  16. Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726)
  17. Sultan Syams al-Alam (1726-1727)
  18. Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735)
  19. Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760)
  20. Sultan Mahmud Syah (1760-1781)
  21. Sultan Badr al-Din (1781-1785)
  22. Sultan Sulaiman Syah (1785-…)
  23. Alauddin Muhammad Daud Syah
  24. Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815) dan (1818-1824)
  25. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818)
  26. Sultan Muhammad Syah (1824-1838)
  27. Sultan Sulaiman Syah (1838-1857)
  28. Sultan Mansur Syah (1857-1870)
  29. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)
  30. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)

Baca Juga : 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET