1. 3 Proses Pembentukan Urine

– Bagaimanakah proses pembentukan urine? Menurut cushny, urine terbentuk melalui tiga tahap, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi atau augmentasi.

urin secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses yang sangat canggih yang terjadi pada ginjal. Proses menyediakan mekanisme bagi tubuh untuk membuang limbah jika dibiarkan menumpuk di dalam tubuh.

memiliki tanggung jawab yang sangat penting untuk mengekstraksi racun dan produk limbah lainnya dari darah. volume membuang limbah dan racun penting dari ginjal. Ginjal melakukan hal ini dengan mengubah plasma dan membuangnya dari tubuh.

3 Proses Pembentukan Urine

menyebabkan kondisi medis yang cukup serius .

Pada dasarnya, proses pembentukan (3) tahapan, ketika plasma darah melalui nefron. yaitu:

Filtrasi

Filtrasi di lakukan oleh glomerolus terhadap darah pada kapiler glomerolus, yang menghasilkan filtrat glomerolus (urine primer). Filtrasi berlangsung karena adanya tekanan filtrasi. Tekanan filtrasi pada orang dewasa kurang lebih 25 mm Hg, yang diperoleh dari tekanan hidrostatis glomerolus (70 – 90 mm Hg) di kurangi dengan tekanan osmotik plasma darah (20 – 30 mm Hg) dan di kurangi tekanan dalam ginjal (20 mm Hg)

TF           = TH – TO – TD

= 75 – 30 – 20

=25 mm Hg

Ket:

TF           = tekanan filtrasi

TH           = tekanan hidrostatik

TO          = tekanan osmotik

TD           = tekanan dasar

Setiap hari kurang lebih 150 – 170 liter terbentuk urine primer. Akan tetapi, sebagian besar berupa air dan zat tertentu di serap kembali sehingga urine yang di keluarkan tinggal kurang lebih 1 sampai 1,5 liter.

Reabsorpsi

Urine primer (filtrat glomerolus) masih mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, misalnya air, protein, dan garam. Air sangat di perlukan tubuh sebagai pelarut dan pengangkut zat di dalam komposisi darah maupun plasma.

Glukose, protein, dan lemak akan diserap kembali selama belum melebihi konsentrasi ambang. Sedang garam-garam anorganik akan diserap kembali untuk menjaga tekanan osmotik darah.

Penyerapan air kembali di atur oleh hormon antidiuretik (HAD) yang di hasilkan oleh kelenjar hipofise bagian belakang. Kelenjar ini di pacu oleh berkurangnya air di dalam darah, sehingga mengeluarkan hormon antidiuretik. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada tubulus, sehingga urine menjadi lebih pekat.

Sebaliknya, jika di dalam darah kelebihan air, maka HAD tidak akan di hasilkan, reabsorpsi tidak terjadi, urine lebih encer, dan sering buang air (kencing). Reabsorpsi bahan-bahan organik dan garam-garam anorganik terutama terjadi pada tubuli kontorti proksimal, sedangkan reabsorpsi air terjadi hampir pada sepanjang tubula kontorti sampai pada tubula pengumpul.

Proses Pembentukan Urine
Proses Pembentukan Urine

Sekresi (Augmentasi)

Sekresi adalh pengeluaran zat (urine) setelah terjadi peristiwa reabsorpsi. Urine atau sering disebut urine sekunder dikeluarkan melalui tubula pengumpul menuju ke ruang ginjal (pevis renalis).

Dari ruang ginjal urine di alirkan melalui ureter menuju ke dalam kandung urine (vesica urinaria). Kandung urine secara sederhana adalah istilah terkait dengan tempat menampung urine yang akan di keluarkan dari tubuh secara periodik melalui uretra (saluran luar).

Banyaknya urine yang dikeluarkan oleh manusia sangat tergantung pada banyaknya air yang di minum dan jumlah garam yang harus dikeluarkan sehingga tekanan osmosis darah relatif tetap. Setiap hari orang dewasa mengeluarkan urine sekitar 1 sampai 1,5 liter dengan warna kuning muda.

Apakah penyebab warna tersebut? Di daerah dingin, orang lebih sering mengeluarkan urine kalau di bandingkan dengan di daerah panas. Hal ini disebabkan oleh metabolisme di dalam tubuh berlangsung terus, antara lain menghasilkan air sehingga harus di keluarkan dari dalam tubuh. Karena suhu yang dingin, tubuh tidak mengeluarkan air berupa keringat. Dengan demikian, pengeluaran air secara besar-besaran berupa urine melalui ginjal.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET