1. Pengertian dari Pranata Pendidikan

– Pranata pendidikan secara sederhana adalah istilah terkait dengan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideai di masyarakat. Secara umum pendidikan yang diperoleh seseorang dapat dilakukan dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pranata ini sangat berperan dalam mengantarkan seseorang kepada suatu kebudayaan. Melalui pendidikan, seseorang akan lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan memiliki wawasan yang luas, sehingga tujuan hidupnya akan lebih terarah.

Di zaman modern seperti ini di mana persaingan di bidang pengetahuan sangat ketat, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tujuan negara yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.

Masyarakat modern menuntut diperhatikannya masalah pendidikan dan mencurahkan investasinya kepada institusi-institusi pendidikan.

Secara umum pendidikan yang diperoleh seseorang dapat dilakukan dalam tiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan dalam Keluarga

Pada zaman dahulu, keluarga secara sederhana adalah istilah terkait dengan satu-satunya institusi pendidikan yang mengajarkan berbagai nilai, norma, adat istiadat, kebiasaan, dan kebudayaan yang ada di masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan adanya industrialisasi mengakibatkan fungsi keluarga sebagai satu-satunya institusi pendidikan telah mengalami perubahan.

Fungsi pendidikan yang selama ini dipegang oleh keluarga diambil alih oleh sekolah, namun secara informal fungsi pendidikan keluarga masih tetap penting, seperti pengenalan terhadap anggota keluarga dan kerabat, pengenalan terhadap nilai dan norma dalam keluarga.

Ciri-ciri Pendidikan Keluarga

Ciri-ciri pendidikan keluarga, adalah:

  • Proses pendidikan tidak terikat oleh ruang dan waktu
  • Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa pembimbing (guru), tetapi dapat berlangsung di antara sesama anggota keluarga.
  • Proses pendidikan tidak terbatasjenjang usia.
  • Proses pendidikan tidak menggunakan metode pengajaran tertentu, tergantung dan kebiasaan keluarga.

Pendidikan dalam Sekolah

Pendidikan dalam sekolah secara sederhana adalah istilah terkait dengan tempat kelanjutan setelah keluarga. Pendidikan sekolah secara formal diselenggarakan oleh sekolah-sekolah dengan partisipasi dari pemerintah dan masyarakat.

Pendidikan sekolah diselenggarakan dengan maksud untuk berikut ini.

  • Memberantas kebodohan.
  • Mendorong masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah menjadi melek huruf (bisa membaca dan menulis) dan mengembangkan kemampuan-kemampuan intelektualnya.
  • Transmisi kebudayaan masyarakat, transmisi kebudayaan mi meliputi transmisi pengetahuan dan keterampilan, serta transmisi sikap, nilai-nilai, dan norma-norma. Transmisi pengetahuan mencakup pengetahuan tentang bahasa, sistem matematika, pengetahuan alam dan sosial, dan penemuan-penemuan teknologi.
  • Perkembangan kepribadian anak, Sekolah selain mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang memengaruhi perkembangan intelektual anak, juga memperhatikan perkembangan watak anak melalui latihan kebiasaan dan tata tertib, pendidikan agama dan budi pekerti, dan sebagainya.
  • Integrasi sosial, Masyarakat Indonesia secara sederhana adalah istilah terkait dengan masyarakat yang heterogen yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa daerah, Budaya, ras, dan lain-lain. Keanekaragaman tersebut harus diusahakan untuk terciptanya integrasi sosial (persatuan) agar tidak terjadi perpecahan.

Tugas pendidikan sekolah untuk menjamin integrasi sosial secara sederhana adalah istilah terkait dengan sebagai berikut.

  • Mengajarkan kepada anak didik mengenal corak kepribadian nasional melalui pelajaran sejarah dan geografi, upacara bendera, peringatan hari besar nasional, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan lain-lain.
  • Mengajarkan pengalaman-pengalaman yang sama kepada anak didik melalui keseragaman kurikulum dan buku-buku pelajaran.
  • Mengajarkan dan menggunakan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dan sebagai bahasa pengantar dalam penyampaian pelajaran sekolah.

Ciri-ciri Pendidikan Sekolah

Ciri-ciri pendidikan sekolah, adalah:

  • Kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam ruangan (kelas) dan terpisah dari masyarakat.
  • Usia menjadi prasyarat dalam setiap jenjang pendidikan yang dimiliki.
  • Terdapat perbedaan hak dan kewajiban yang tegas antara guru dan murid.
  • Waktu belajar diatur sedemikian rupa, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan efektif.
  • Materi pembelajaran disampaikan secara bertahap sesuai dengan usia pelajar dan tingkat pembelajaran, serta diberikan sesuai dengan kurikulum yang telah dibakukan.
  • Proses belajar mengajar dilakukan dengan teratur dan terstruktur.
  • Guru memberikan pengajaran melalui media dan metode pembelajaran tertentu sesuai dengan kondisi kelas dan pelajar.
  • Terdapat sistem evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.
  • Terdapat surat keterangan kelulusan sebagai tanda telah menyelesaikan tahapan pendidikan pada salah satu jenjangnya.
  • Masa belajar diatur sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

Pendidikan dalam Masyarakat (Nonformal)

Pendidikan dalam masyarakat secara sederhana adalah istilah terkait dengan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, tidak terikat dengan waktu dan jenjang pendidikan, namun disesuaikan dengan kebutuhan individu itu sendiri. Misalnya: kursus menjahit, otomotif, Komputer, dan lain-lain.

Pendidikan masyarakat berfungsi sebagai jembatan antara pendidikan sekolah dengan dunia kerja. OIeh karena itu masyarakat mendirikan berbagai lembaga pelatihan keterampilan (LPK) atau kursus-kursus tentang keterampilan komputer, bahasa lnggris, bahasa mandarin, otomotif, dan lain-lain. Adanya pendidikan yang lebih terbuka dalam penerimaan peserta didik memungkinkan manusia Indonesia sepanjang hayatnva mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidkan bilamana ia memerlukan.

Ciri-ciri Pendidikan Masyarakat

Ciri-ciri pendidikan dalam masyarakat, adalah:

  • Program pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
  • Bahan pembelajaran lebih bersifat praktis, dalam arti sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
  • Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program tersebut singkat.
  • Usia berbeda-beda.
  • Waktu belajar dan tempat disesuaikan dengan masyarakat yang membutuhkan.
  • Biaya yang harus dikeluarkan relatif lebih murah apabila dibandingkan dengan pendidikan formal.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET