1. Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

– Penyimpangan sosial sebagai perbuatan jahat atau negatif pada hakikatnya merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat yang ada di sekitarnya. Namun demikian di era globalisasi ini, di mana adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa kita, mengakibatkan semakin banyaknya jenis penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Faktor-faktor apa saa yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan sosial di masyarakat?

Sikap mental yang tidak sehat

Perilaku menyimpang yang disebabkan oleh faktor ini biasanya ditunjukkan oleh perilaku yang tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya. Misalnya: pelacuran atau preman.

Sosialisasi subkebudayaan menyimpang

Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan atau pada umumnya. Misalnya: orang yang tinggal di lingkungan preman. Dalam lingkungan tersebut perbuatan-perbuatan kasar dan kata-kata kotor sudah menjadi hal yang biasa untuk dilakukan.

Pelampiasan rasa kecewa

Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak bisa mengalihkan akan melampiaskan ke hal-hal yang positif, maka ia akan berusaha untuk mencari pelarian guna rasa kecewanya. Misalnya: bunuh din, mengkonsurnsi obat-obat terlarang. dan lain-lain.

Dorongan kebutuhan ekonomi

Seseorang yang ingin hidup serba berkecukupan tanpa harus bekerja keras serta adanya tuntutan ekonomi mendorong seseorang untuk melakukan tindakan penyimpangan. MisaInya; pencurian, perampokan, korupsi, dan lain-lain.

Ikatan sosial yang berlain-lainan

Setiap orang umumnya melakukan interaksi atau hubungan dengan kelompok-kelompok yang berbeda di masyarakat. Dalarn hubungan tersebut, individu akan rnemperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompoknya. Apabila hubungan itu memiliki pola dan sikap perilaku yang menyimpang, maka ia juga akan menunjukkan pola-pola perilaku menyimpang.

Pengaruh media massa

Media massa, baik cetak maupun elektronik umumnya menyajikan acara yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Acara-acara televisi yang menyajikan berbagai kartun dan film yang lebih menonjolkan kekerasan dan kriminalitas, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi emosi dan kejiwaan para pemirsanya. Akibatnya sering terjadi perkelahian, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.

Pengaruh lingkungan pergaulan

Seseorang yang bergaul atau melakukan interaksi dengan orang-orang yang melakukan penyimpangan sosial, lama-kelamaan akan terpengaruh untuk melakukan penyimpangan sosial yang sama. Misalnya: seorang anak yang bergaul dengan anak-anak yang suka mengonsumsi obat-obatan terlarang, maka dia akan ikut-ikutan untuk berbuat hal yang sama.

Pendidikan keluarga yang terlalu keras

Pendidikan keluarga yang terlalu keras, sepenti pemberian hukuman fisik terhadap anak apabila melakukan kesalahan mengakibatkan anak menjadi tertekan dan merasa tidak bebas dalam melakukan suatu perbuatan, akibatnya anak berontak. Di rumah kelihatannya pendiam dan menurut apa kata orang tuanya, tetapi di luar rumah ia melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

Kegagalan dalam sosialisasi

Sosialisasi dianggap tidak berhasil apabila individu tidak berhasil mendalami norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang diwujudkan dalam setiap perbuatan dan tingkah lakunya. Akibatnya individu tersebut cenderung melakukan penyimpangan-penyimpangan sosial.

Keinginan untuk dipuji atau gaya-gayaan

Keinginan untuk bergaya mewah mendorong seseorang melakukan penyimpangan untuk mendapatkan uang, misalnya dengan melakukan korupsi, menipu, dan merampok.

Tidak sanggup mengikuti peraturan dalam masyarakat

Secara umum ketidaksanggupan mengikuti peraturan dalam masyarakat disebabkan oleh adanya gangguan moral dan sosial budaya yang ada pada dirinya. Pengemis, gelandangan, pelacur, dan pengangguran secara sederhana adalah istilah terkait dengan kelompok masyarakat yang tidak sanggup menghadapi struktur masyarakat yang ada dari sistem sosial ekonomi yang kurang menguntungkan baginya. Akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan sosial guna memenuhi kebutuhannya. Pada tingkatan tertentu akhirnya mereka melakukan pelanggaran hukum dengan melakukan tindakan kriminal, seperti pembunuhan, pencurian, perampokan, dan lain-lain.

Selain faktor-faktor di atas, William Sheldon mengatakan bahwa seseorang yang jahat, dapat dilihat dari bentuk tubuhnya.

Endomorph

Bentuk tubuh endomorph secara sederhana adalah istilah terkait dengan bulat dan serba lembek. Orang dengan bentuk tubuh seperti ini dapat terpengaruh untuk melakukan penyimpangan, karena sangat mudah tersinggung dan cenderung suka menyendiri.

Mesomorph

Bentuk tubuh mesomorph secara sederhana adalah istilah terkait dengan atletis, berotot kuat, dan kekar. Orang dengan bentuk tubuh seperti ini sering menunjukkan sifat kasar dan bertekad untuk menuruti hawa nafsu atau keinginannya.

Ectomorph

Bentuk tubuh ectomorph secara sederhana adalah istilah terkait dengan kurus sekali dan memperlihatkan kelemahan daya. Orang dengan bentuk tubuh seperti ini selalu menunjukkan kepasrahan, akan tetapi apabila mendapat penghinaan-penghinaan yang luar biasa, tekanan jiwanya akan meledak dan barulah akan terjadi perilaku menyimpang darinya.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET