Macam dan Ciri Peran Sosial

Peran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut.

1) Cara mendapatkan

Berdasarkan cara mendapatkannya, peran sosial dapat dibedakan sebagai berikut.

  • Peran bawaan
    Peran bawaan adalah peran yang didapatkan secara otomatis dan bukan karena usaha atau prestasi yang dilakukannya. Jadi, peran bawaan adalah peran yang melekat pada dirinya. Contohnya peran sebagai orang tua, peran sebagai bapak atau ibu, peran sebagai anak, dan sebagainya. Peran ini ada dengan sendirinya dan tidak dapat dihindari karena merupakan dampak dari status bawaannya.
  • Peran pilihan
    Peran pilihan adalah peran dari seseorang yang diperoleh melalui suatu usaha, sehingga setiap orang bebas menentukan perannya sendiri sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya peran sebagai dokter, guru, tentara, atau petani. Peran pilihan ini harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan keterampilan yang dimilikinya.

2) Cara pelaksanaan

Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat dibedakan menjadi berikut ini.

  1. Peran yang diharapkan
    Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karena terkait dengan hak asasi seseorang.
  2. Peran yang disesuaikan
    Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan
    kondisi tertentu. Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran.
    Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung, tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan menyampaikan pesan dengan lawakan.

3) Prioritas pelaksanaan

Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial dibedakan sebagai berikut.

  • Peran kunci
    Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter, ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah seorang dokter.

  • Peran tambahan
    Peran tambahan adalah peran yang dilakukan seseorang setelah melakukan peran utamanya atau peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran tambahan selain menjadi dokter.
    Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan utama, dan dalam melakukannya tidak mencemarkan peran kunci.

  • Konflik Peran
    Konflik peran (role conflict) timbul apabila keadaan diri seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki, maka akan semakin beragam peran yang harus dimainkannya. Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak, maka akan menimbulkan konflik peran. Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia jaga dan lindungi.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET