1. Komponen dan Penggolongan Sistem Koloid

Dalam larutan sejati, partikel-partikel seperti molekul, atom atau ion yang di larutkan tersebar merata di dalam pelarutnya. Dengan cara yang hampir sama, materi koloid dapat tersebar dalam suatu medium sehingga di hasilkan suatu dispersi (sebaran) koloid atau di sebut sistem koloid. Dalam sistem semacam ini, partikel koloid dirujuk sebagai fase terdispersi dan medium untuk mendispersikan partikel partikel koloid disebut pendispersi atau medium pendispersi.

Jika sesendok gula pasir dimasukan kedalam air akan terbentuk molekul-molekul tunggal dari gula pasir dan di hamburkan di antara molekul-molekul air. Pada waktu gula pasir tersebar, akan di hasilkan larutan sejati. Secara sensial, ukuran partikel gula dalam larutannya secara sederhana adalah istilah terkait dengan ukuran molekul tunggalgula. Karena ukuran partikel ini relatif sangat kecil. Maka tidak dapat di pisahkan melalui penyaringan, sebagai mana halnya larutan pada umumnya.

sistem koloid
(a). Sistem larutan (homogen dan transparan), (b).  Sistem koloid (homogen tetapi tidak transparan), (c).  Sistem suspensi (heterogen)

Jika tanah lempung dilarutkan ke dalam air yang mengandung sedikit natrium hidroksida, tanah lempung akan pecah menjadi partikel-partikel sangat kecil dan tersebar diantara molekul-molekul air. Larutan tersebut tidak dapat di pisahkan melalui penyaringan sebab sifatnya mirip dengan larutan gula. Tetapi tidak transparan sebagai mana larutan umumnya.

Keadaan seperti itu disebabkan tanah lempung tidak terurai menjadi molekul-molekulnya, tetapi membentuk kerumunan molekul-molekul dengan rentang ukuran berkisar antara 10 A sampai 1000 A. Ukuran partikel sebesar itu dapat menghamburkan cahaya. Karena itu, campuran yang terbentuk tidak dirujuk sebagai suatu larutan. Tetapi sebagai dispersi koloid atau sistem koloid.

Apabila tanah lempung di campurkan dengan air tanpa penambahan basa seperti NaOH dan dikocok bersama-sama, maka tanah lempung menjadi tersuspensi dalam air dengan diameter partikelnya lebih besar dari 1000 A. Campuran ini dapat dipisahkan melalui penyaringan. Keadaan ini disebut suspensi kasar atau campuran heterogen. Berdasarkan uraian di atas, sekarang anda dapat membedakan antara larutan, dispersi koloid, dan suspensi kasar sebagai berikut;

Ukuran partikel koloid berada pada rentang antara suspensi kasar dan larutan sejati. Dalam larutan sejati, diameter rata-rata partikel terlarut dan senyawa sederhana seperti H2O, HCl, dan CO2 sekitar 2×10-8cm. Molekul sederhana memiliki ukuran yang tidak begitu besar dari ukuran atom atau ion. Tapi bila beberapa juta senyawa ini berkerumun bersama-sama dapat dilihat dengan mata telanjang, yang disebut suspensi kasar.

Seringkali kerumunan partikel yang terbentuk hanya mengandung beberapa ratus atau ribuan atom. Ion atau molekul kecil. Diameter partikel semacam ini berada pada rentang 10 A sampai 1000 A, dan tak dapat di lihat dengan bantuan mikroskop optis yang terkuat sekalipun. Zat yang berada pada rentang ini di golongkan ke dalam koloid.

Penggolongan Koloid

Karena zat terdispersi maupun pendispersi dapat berupa gas, cairan, maupun padatan (kecuali keduanya tidak boleh berbentuk gas), maka terdapat delapan macam sistem koloid seperti di lihat pada tabel

penggolongan sifat koloid

Oleh karna kebanyakan zat dapat berada dalam keadaan koloid, maka koloid penting untuk di pelajari. Dalam ilmu kimia banyak reaksi rumit yang terjadi harus di tafsirkan secara koloid.

Bagian kerak bumi di katakan sebagai tanah sesungguhnya terdapat bagian-bagian yang bersifat koloid,misalnya minyak bumi mentah. Pada saat minyak bumi baru keluar dari tanah tidak berupa cairan seperti bensin atau solar, tetapi berbentuk campuran kompleks berupa koloid. yang bercampur dengan lumpur.

Dalam dunia industri, kimia koloid memegang peranan penting karena produk yang dihasilkannya membentuk sistem koloid. Terutama industri cat, keramii, tekstil, tinta, semen, kulit, pulp, dan kertas, dan industri-industri lainnya. Oleh karena itu, konsultan suatu industri harus benar-benar memahami karakteristik dan cara pembuatan koloid bila ingin tetap menjadi konsultan pada perusahaan tersebut.

produk koloid
Kosmetik untuk perawatan kulit berupa koloid

Dalam dunia farmasi, hampir semua jenis obat-obatan membentuk dispersi koloid, baik dalam bentuk sirup, tablet, kapsul, maupun kaplet. Contoh sirup obat batuk, banyak obat batuk yang dibuat dalam bentuk sirup dan dikemas dalam botol atau sachet. Karena dispersi koloid dapat tersuspensi bila ada pengaruh dari luar, itulah sebabnya obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu agar homogen.

Berbagai jenis produk makanan dan minuman yang dijual dipasaran banyak yang membentuk koloid, mulai dalam bentuk cairan sampai padatan. Contoh minuman yang membentuk koloid misalnya sirup, susu cair, macam-macam jus, kopi, dan yoghurt. Contoh makanan yang membentuk koloid misalnya keju, mentega, saos, kecap, sambal, es krim, pudding, tahu, selai, dan banyak lagi jenis makanan lain.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET