Definisi Pengambilan Sampel

Untuk mempelajari topik luas tertentu, para ilmuwan menganalisis sebagian dari keseluruhan objek penelitian mereka. Bagian ini merupakan sampel dan penelitian yang bersangkutan adalah sampel. Dengan demikian, dimungkinkan untuk melakukan pengambilan sampel di semua jenis area: analisis medan, padatan, suara, studi demografis, analisis darah, urin, dll.

Bagaimanapun, pengambilan sampel yang dilakukan bertujuan untuk menjadi bagian penting dari apa yang dipelajari, sedemikian rupa sehingga hasil yang diperoleh memungkinkan untuk ditarik kesimpulan dari himpunan apa yang dipelajari.

Jenis pengambilan sampel dalam studi populasi

Secara statistik mengetahui seluruh populasi adalah pertanyaan yang sangat sulit dan melelahkan. Mari kita renungkan sebuah studi yang berkaitan dengan penyakit suatu negara, tentang kebiasaan makan atau konsumsi suatu produk. Jenis analisis ini tidak dapat dilakukan melalui survei pada tingkat umum, sehingga pengambilan sampel menjadi alat yang penting.

Tidak ada modalitas tunggal. Sebenarnya, ada beberapa jenis pengambilan sampel. Di satu sisi, ada yang acak atau probabilistik. Di sisi lain, yang non-probabilistik. Yang pertama adalah prosedur yang paling cocok untuk memilih subset individu dari suatu populasi, karena alat ini memungkinkan untuk menjamin bahwa sampel yang dipilih mewakili seluruh populasi.

Pada tipe non-probabilistik, pemilihan pengambilan sampel tidak bergantung pada probabilitas, tetapi terkait dengan penyebab penyelidikan atau tujuan sampel. Oleh karena itu, kedua prosedur tersebut memiliki tujuan yang berbeda. Pengambilan sampel probabilitas sangat ketat dan ilmiah, sedangkan pengambilan sampel non-probabilitas lebih cocok untuk studi populasi yang homogen.

Semua pengambilan sampel menyiratkan margin kesalahan tertentu

Misalkan kita ingin tahu berapa banyak orang Spanyol yang perokok. Untuk menentukan persentase yang tepat, dua prosedur dapat digunakan: survei 47 juta penduduk atau pilih nomor tertentu sebagai sampel yang mewakili seluruh populasi, misalnya sampel 1000 orang.

Jika dilakukan random sampling, kemungkinan orang yang terpilih sebagian besar adalah perokok sehingga sampel tidak representatif. Akibatnya, dalam semua pengambilan sampel ada margin kesalahan statistik.

Untuk mengurangi margin of error, para ahli menyarankan untuk memilih ukuran sampel yang sesuai. Tentu saja, semakin besar sampelnya, semakin kecil margin kesalahannya. Dalam pengertian ini, ketika alam semesta yang dipelajari besar, maka perlu menggunakan sampel populasi yang sama besar.

Foto: Fotolia – Andrey Popov / Alewka

Topik dalam Pengambilan Sampel

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET