Detritivor adalah organisme yang memakan atau menguraikan bahan organik mati atau sisa-sisa organisme lain. Mereka berperan penting dalam siklus nutrisi dan dekomposisi dalam ekosistem. Detritivor mengambil sisa-sisa organisme yang sudah mati, seperti daun yang jatuh, kayu lapuk, bangkai hewan, dan kotoran, dan menguraikannya menjadi bagian yang lebih kecil.
Contoh detritivor termasuk:
1. Cacing tanah: Cacing tanah adalah organisme yang hidup di dalam tanah. Mereka memakan sisa-sisa organik yang terdapat dalam tanah, seperti daun yang sudah mati, serasah, dan akar yang busuk. Mereka memainkan peran penting dalam menguraikan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah.
2. Serangga pengurai: Ada banyak jenis serangga yang bertindak sebagai detritivor. Misalnya, kumbang pengurai (dung beetle) memakan kotoran hewan, menguraikannya, dan membantu mempercepat proses dekomposisi. Juga ada lalat pengurai dan belalang yang memakan sisa-sisa organik yang terdapat di lingkungan mereka.
3. Ulat pengurai: Ulat pengurai seperti ulat daun dan ulat tanah adalah detritivor yang penting. Mereka memakan daun yang sudah mati dan bahan organik lainnya, menguraikannya menjadi pupuk alami yang berguna bagi tanah dan tumbuhan.
4. Fungi pengurai: Beberapa jenis jamur, seperti jamur kapang dan jamur busuk, juga berperan sebagai detritivor. Mereka menghasilkan enzim yang dapat menguraikan bahan organik yang kompleks, seperti selulosa dan lignin dalam kayu lapuk, sehingga mengubahnya menjadi komponen yang lebih sederhana.
Detritivor berperan dalam membantu membersihkan dan mendaur ulang bahan organik yang sudah mati dalam ekosistem. Proses dekomposisi yang dilakukan oleh detritivor menghasilkan nutrien yang kemudian dapat digunakan oleh produsen (tumbuhan) untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, detritivor menjaga keseimbangan dalam siklus nutrisi di alam.