Imam adalah individu yang tugas utamanya adalah menyelenggarakan dan memberikan berbagai jenis ritual keagamaan yang bervariasi tergantung pada agama atau kepercayaannya. Imam dapat mendedikasikan dirinya secara eksklusif untuk tugas ini dalam beberapa kasus (seperti dalam kasus imam Katolik), sementara di lain ia dapat mengembangkan kegiatan profesional lainnya (seperti yang sering terjadi dengan beberapa imam asal Protestan).
Bagi semua agama atau kepercayaan, sosok pendeta selalu menjadi yang terpenting pada saat misa, ritual atau perayaan keagamaan. Ini karena dialah yang memimpin upacara, membaca beberapa dokumen secara eksklusif dan mengatur distribusi persembahan keagamaan. Meskipun hal ini mungkin juga berbeda untuk masing-masing agama, biasanya imamlah yang memiliki tugas menengahi antara kehidupan duniawi dan kehidupan spiritual, suatu tujuan di mana imam harus menerima pelatihan dan pembinaan yang sesuai (baik akademik maupun spiritual).
Secara tradisional, tempat imam dalam masyarakat Purbakala dan Abad Pertengahan sangat penting karena ritual dan upacara keagamaan merupakan pusat kehidupan sehari-hari. Inilah sebabnya mengapa imam selalu menduduki peran istimewa, selain menjadi salah satu dari sedikit yang memiliki akses ke produksi intelektual dan filosofis. Hari ini, kecuali di beberapa agama yang masih sangat tradisional, bagaimanapun, imam telah kehilangan tempat kedudukan sosial untuk sekadar memposisikan dirinya sebagai penyelenggara ritual keagamaan.
Di sisi lain, dewasa ini semakin banyak ekspresi keagamaan yang menerima perempuan sebagai pendeta untuk memimpin upacara dan ritual mereka. Pada saat yang sama, agama-agama baru yang berasal dari Protestantisme memungkinkan orang awam untuk menawarkan dan memimpin ritual hanya dari pelatihan singkat yang tidak terkait langsung dengan agama tetapi lebih pada praktik ritual yang harus dipenuhi.
Topik dalam Imam
