1. Ciri-Ciri Umum Serangga (Insekta)

– Serangga secara sederhana adalah istilah terkait dengan kelompok hewan invertebrata terbesar di dunia, dengan lebih dari satu juta spesies serangga telah ditemukan yang dikelompokan menjadi 30 filum.

Semua serangga memiliki perut yang terdiri dari sebelas segmen (sering berkurang jumlahnya di banyak spesies serangga), namun pada Protura memiliki dua belas segmen , dan Collembola hanya enam segmen (kadang-kadang hanya empat).

Pelengkap pada bagian perut yang sangat berkurang, terbatas pada alat kelamin eksternal dan kadang-kadang sepasang cerci sensorik pada segmen terakhir.

Ciri-ciri Serangga

Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

  • Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abodemen (perut).
  • Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan .
  • Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
  • Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
  • Alat pernapasan insekta berupa trakea.
  • Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan .
  • Sistem sirkulasinya terbuka.
  • Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen .
  • Fertilasi terjadi secara internal.
  • .Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.serangga

Struktur Tubuh Serangga

Kepala (kaput)

Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepasang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya.

Dada (toraks)

Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.

Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :

  • Panggul (coxa)
  • Gelang paha (trokanter)
  • Paha (femur)
  • Ruas betis (tibia)
  • Ruas-ruas kaki (tarsus)

Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf.

Sistem Pencernaan Serangga

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.

Sistem Pernapasan Serangga

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

Sistem Sirkulasi Serangga

Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).

Sistem Ekskresi Serangga

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat padabagian posterior saluran pencernaan.

Sistem Saraf Serangga

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Perkembangan Serangga

Perkembangan Insecta dibedakan menjadi 3 :

Ametabola

Ametabola secara sederhana adalah istilah terkait dengan perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)

Hemimetabola

Hemimetabola secara sederhana adalah istilah terkait dengan tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.

Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya secara sederhana adalah istilah terkait dengan telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).

Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:

  • Archyptera atau Isoptera
  • Orthoptera
  • Odonata
  • Hemiptera
  • Homoptera

Ordo Archyptera atau Isoptera

Ciri-ciri ordo Archyptera antara lain:

  • Metamorfosis tidak sempurna.
  • Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
  • Tipe mulut menggigit.

Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)

Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)

Ciri-ciri ordo Orthoptera:

  • Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
  • Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
  • Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
  • Tipe mulutnya menggigit.

Contoh : Belalang (Dissostura sp), Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum), Belalang sembah (Stagmomantis sp), Kecoak (Blatta orientalis), Gangsir tanah (Gryllotalpa sp), Jangkrik (Gryllus sp)

Ordo Odonata

Ciri-ciri Ordo Odonata:

  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Tipe mulut mengunyah
  • Metamorfosis tidak sempurna
  • Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
  • Antenanya pendek
  • Larva hidup di air
  • Bersifat karnivora

Contohnya : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)

Ordo Hemiptera (bersayap setengah)

Ciri-ciri Hemiptera :

  • Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
  • Tipe mulut menusuk dan mengisap
  • Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa acuta), Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu busuk (Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).

Ordo Homoptera (bersayap sama)

Ciri-ciri Homoptera :

  • Tipe mulut mengisap
  • Mempunyai dua pasang sayap
  • Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
  • Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya : Tonggeret (Dundubia manifera), Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng coklat (Nilapervata lugens), Kutu kepala (Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid sp)

Holometabola

Holometabola secara sederhana adalah istilah terkait dengan perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna). Tahapnya secara sederhana adalah istilah terkait dengan sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekujur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang secara sederhana adalah istilah terkait dengan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.

Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:

  • Neuroptera
  • Lepidoptera
  • Diptera
  • Coleoptera
  • Siphonoptera
  • Hymenoptera

Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)

Ciri serangga ini secara sederhana adalah istilah terkait dengan mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong), imago)

Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)

Ciri-ciri ordo Lepidoptera:

  • Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
  • etamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
  • Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar, dan Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
  • Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:

  • Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)

Contohnya: Hama kelapa (Hidari irava), Hama daun pisang (Erlonata thrax), Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon), Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

  • Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam) Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.

Contohnya: Ulat tanah (Agrotis ipsilon), Ulat jengkol (Plusia signata), Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)

Ciri-ciri ordo Diptera:

  • Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.

Contohnya: Lalat (Musca domestica), Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging. Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.

Ordo Coleoptera (bersayap perisai)

Ciri-ciri ordo Coleoptera:

  • Mempunyai dua pasang sayap.
  • Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
  • Mengalami metamorfosis sempurna.
  • Tipe mulut menggigit.

Contoh: Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis), Kumbang beras (Calandra oryzae)

Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)

Ciri-ciri ordo Siphonoptera :

  • Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
  • Mempunyai mata tunggal.
  • Tipe mulut mengisap.
  • Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas).
  • Metamorfosis sempurna.

Contoh: Pinjal manusia (Pubex irritans), Pinjal anjing (Ctenocephalus canis), Pinjal kucing (Ctenocephalus felis), Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan

Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

Ciri-ciri ordo Hymenoptera :

  • Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
  • Tipe mulut menggigit dan menjilat.

Contoh: Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia), Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu), Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung), Oecophyla smaragdina (semut rangrang)

Artikel lainnya:

  • Ciri, Klasifikasi, dan Struktur Tubuh Gastropoda

Menarik lainnya

1 Comment

Comments are closed.

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET