Apa yang dimaksud dengan Pembekuan

Pembekuan: penggumpalan plasma darah; terjadi secara alami pada permukaan kulit yang luka untuk mencegah keluranya darah lebih lanjut atau karena penyakit yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah (clotting)

Pembekuan darah adalah kondisi yang cukup umum terjadi. Menurut American Society of Hematology, sebanyak 900.000 orang menderita penyakit ini, dan sekitar 100.000 kasus berakhir dengan kematian setiap tahunnya.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada orang-orang yang berusia lanjut dan memiliki masalah-masalah kesehatan tertentu. Angka kejadiannya pada individu berusia muda dan bergaya hidup sehat cukup rendah.

tanda-tanda dan gejala pembekuan darah?
Anda mungkin menyadari adanya pembekuan darah ketika muncul luka atau sayatan pada tubuh Anda. Terdapat sedikit daerah yang bengkak di sekitar sayatan dan kadang disertai dengan rasa nyeri atau gatal.

Tanda-tanda dan gejala darah yang mengental atau menggumpal di dalam pembuluh darah terkadang bervariasi. Gejala yang muncul tergantung pada bagian tubuh mana penggumpalan darah terjadi.

Berikut adalah tanda-tanda dan gejala darah kental jika dibagi berdasarkan letak terjadinya:

1. Pembekuan darah di pembuluh vena
Darah yang menggumpal di pembuluh vena umumnya menyebabkan gejala-gejala seperti kemerahan, nyeri, dan bengkak. Terkadang muncul pula memar di bagian yang mengalami pembekuan.

Bagian tubuh yang paling sering mengalami kondisi ini adalah lengan dan kaki. Jika hal ini terjadi, tanda-tanda yang mungkin muncul adalah:
.pembengkakan
.rasa nyeri
.bagian yang bengkak terasa lunak saat disentuh
.rasa hangat di bagian yang bengkak
.muncul kemerahan atau memar biru
Biasanya, hanya salah satu lengan atau kaki yang terdampak oleh kondisi ini. Gejala bengkak dan kemerahan terkadang membuat dokter sulit menentukan apakah memang ada trombosis vena atau infeksi.

2. Pembekuan darah di pembuluh arteri
Apabila gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh arteri, kondisi ini dapat menyebabkan masalah yang lebih serius. Jaringan atau organ tubuh yang kekurangan aliran darah dan oksigen berisiko mengalami kerusakan.
Jika darah yang kental ditemukan pada pembuluh arteri di jantung, kemungkinan serangan jantung dapat terjadi. Gejala-gejala yang mungkin terasa meliputi:
.nyeri dada
.kesulitan bernapas
.kepala pusing
.mual
.berkeringat
.muncul gangguan pencernaan
.rasa sakit menjalar ke lengan, rahang, atau punggung

Selain itu, kondisi darah kental juga dapat memengaruhi otak. Hal ini berpotensi menyebabkan stroke atau transient ischemic attack (TIA). Tanda-tanda dan gejala yang dapat muncul adalah:
.menurunnya kemampuan berbicara
.penglihatan memburuk
.pusing berkelanjutan
.rasa lemah atau mati rasa di salah satu sisi tubuhPenggumpalan darah juga dapat terjadi di bagian perut Anda.

Tanda-tanda yang muncul apabila terdapat bekuan darah di perut meliputi:
.sakit perut yang parah
.pembengkakan pada perut
.mual disertai muntah
.perut kembung
.buang air besar disertai darah

3. Pembekuan darah di paru (emboli paru)
Jika darah yang mengental berpindah menuju paru-paru Anda, kondisi yang disebut dengan emboli paru (pulmonary embolism) dapat terjadi. Gejala yang mungkin dapat Anda rasakan adalah:
.napas memendek secara tiba-tiba
.nyeri dada
.palpitasi, atau detak jantung lebih cepat
.kesulitan bernapas
.batuk disertai darah
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Jika Anda mengalami satupun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apapun, segera konsultasikan pada dokter. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang membutuhkan perhatian khusus:
.kesulitan bernapas
.rasa tertekan di bagian dada
.napas memendek
.penglihatan dan kemampuan berbicara menurun
Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu konsultasikan apapun masalah Anda dengan dokter.

Penyebab pembekuan darah?
Normalnya, pembekuan darah adalah proses yang dapat mencegah tubuh Anda kehilangan terlalu banyak darah saat terdapat luka atau sayatan. Berikut adalah proses membekunya darah pada tubuh manusia.

Salah satu sel di dalam darah Anda, yang disebut dengan platelet atau trombosit, akan diaktifkan ketika terdapat kerusakan di salah satu pembuluh darah Anda. Trombosit akan menempel dan membentuk sumbatan di bagian yang terluka.

Setelah itu, trombosit akan memancing protein dan sel-sel lain di dalam darah Anda untuk membentuk gumpalan, yang disebut dengan fibrin. Ketika jaringan atau bagian tubuh yang terluka mulai pulih, gumpalan fibrin pada darah yang menggumpal akan kembali larut.

Namun, dalam beberapa kasus yang serius, penggumpalan darah atau kondisi darah kental tidak terjadi karena adanya luka atau sayatan. Darah dapat menggumpal di dalam pembuluh arteri maupun vena karena kondisi-kondisi tertentu.

1. Trombosis vena
Darah yang membeku di dalam pembuluh vena disebabkan oleh tubuh yang kurang aktif bergerak. Ketika tubuh jarang bergerak, otot tidak akan berkontraksi dan mendorong darah kembali ke jantung.
Jika peredaran darah terhambat, hal tersebut memicu terjadinya pembentukan gumpalan kecil di dinding vena. Gumpalan dapat membesar dan menyumbat sebagian atau seluruh pembuluh vena, sehingga darah sulit mengalir kembali ke jantung.

2. Trombosis arteri
Pada trombosis arteri, umumnya penderita memiliki penyakit tertentu yang menyebabkan kolesterol dalam darah menumpuk di dalam arteri. Penumpukan ini disebut dengan plak. Ketika plak ini pecah, maka darah akan mulai menggumpal.

Kondisi kesehatan lainnya yang berpotensi menyebabkan pengentalan atau pembekuan darah meliputi:
.Sindrom antifosfolipid
.Arteriosklerosis atau aterosklerosis
.Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi dan terapi hormon
.Aritmia
.Serangan jantung
.Gagal jantung
.Obesitas
.Penyakit arteri perifer
.Polisitemia vera
.Kehamilan
.Terlalu lama duduk atau menjalani bed rest

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah?
Pembekuan darah adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, dari berbagai kelompok usia maupun ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.

Memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda dipastikan akan terkena penyakit ini. Bahkan, ada kemungkinan kecil Anda dapat mengalami kondisi darah kental meski Anda tidak memiliki satupun faktor risiko.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kondisi ini:
1. Usia
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien berusia lanjut. Persentase kejadiannya pada individu yang berusia lebih muda tergolong kecil. Maka dari itu, Anda yang telah berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

2. Menderita tekanan darah tinggi
Penderita tekanan darah tinggi juga memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kondisi penggumpalan darah.

3. Kadar kolesterol di dalam darah tinggi
Kadar kolesterol yang berlebihan di dalam darah berpotensi menyebabkan terjadinya penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Hal ini berisiko memicu munculnya penggumpalan darah.

4. Mengidap penyakit atau masalah jantung
Apabila Anda pernah atau sedang menderita penyakit atau masalah jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, atau fibrilasi atrial, peluang Anda untuk mengalami kondisi pengentalan darah jauh lebih besar.

5. Jarang menggerakkan tubuh
Tubuh yang jarang beraktivitas akibat duduk seharian atau sedang menjalani bed rest menyebabkan peredaran darah di dalam tubuh kurang lancar. Risiko untuk menderita kondisi pembekuan darah pun lebih tinggi.

6. Menderita diabetes
Apabila Anda memiliki kadar gula darah yang tinggi atau diabetes, kesempatan Anda untuk menderita penyakit ini lebih besar.

7. Merokok
Rokok memiliki zat yang berbahaya untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, terutama aliran darah tubuh Anda. Jika Anda aktif merokok, Anda memiliki peluang lebih besar untuk memiliki darah yang lebih mudah kental.

8. Masalah genetik
Terdapat beberapa orang yang terlahir dengan kondisi genetik tertentu, sehingga darahnya lebih cepat menggumpal dibanding orang-orang lain pada umumnya.

Komplikasi
Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh pembekuan darah?
Kondisi darah kental atau menggumpal dapat menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan yang serius apabila tidak segera ditangani.

Berikut adalah komplikasi-komplikasi kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penggumpalan darah:
1. Emboli paru
Trombosis vena atau pembekuan darah pada pembuluh vena dapat mengakibatkan terjadinya emboli paru. Jika gumpalan darah berpindah menuju paru-paru, hal tersebut dapat mengganggu fungsi paru-paru.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah yang fatal. Aliran darah menuju paru-paru akan terhambat dan menyebabkan aliran oksigen berkurang. Hipoksia (berkurangnya kadar oksigen di dalam darah dan seluruh tubuh) pun berpotensi terjadi.

2. Tromboflebitis
Tromboflebitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada pembuluh vena yang mengalami penggumpalan darah. Hal ini dapat mengakibatkan kemerahan dan bengkak yang cukup parah pada area tubuh yang terdampak.

3. Serangan jantung
Jika penggumpalan darah terjadi pada arteri koroner yang menyuplai darah menuju jantung, serangan jantung berpotensi terjadi.

4. Stroke
Komplikasi berupa stroke juga berpotensi muncul apabila darah menggumpal pada arteri yang terdapat di dalam otak.
Diagnosis & pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana pembekuan darah didiagnosis?
Pertama-tama, dokter akan menanyakan bagaimana riwayat kesehatan Anda karena penyebab darah kental mungkin dapat diketahui dari masalah-masalah kesehatan yang Anda derita.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pada situasi yang tergolong darurat dan pasien tidak dapat menggambarkan apa gejala-gejala yang dialaminya, dokter akan segera melakukan tes-tes tertentu setelah melakukan pemeriksaan fisik.

Berikut adalah beberapa jenis tes yang dilakukan oleh tim medis untuk mendiagnosis penyakit ini:
1. Tes USG pembuluh vena
Tes ini umumnya dilakukan apabila dokter menduga adanya penggumpalan pada pembuluh vena. Dengan menggunakan gelombang suara, gambar dari bagian dalam vena Anda akan dihasilkan.

2. Venografi
Apabila tes USG tidak memberikan hasil yang memuaskan, dokter akan melakukan tes venografi. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan pewarna ke dalam pembuluh darah. Cairan ini akan terdeteksi dengan X-ray, sehingga pembuluh darah Anda akan terlihat dengan jelas.

3. Tes CT scan angiografi
Tes ini dapat dilakukan untuk mendeteksi emboli paru, gumpalan darah pada perut, serta pada leher.

Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan juga tes angiografi serebral atau USG karotid untuk melihat apakah gumpalan darah terdapat di otak Anda.

Apa saja pengobatan yang diberikan untuk mengatasi pembekuan darah?
Tergantung pada kondisi yang Anda derita, terdapat berbagai jenis penanganan untuk mengatasi kondisi darah kental, mulai dari pemberian obat-obatan hingga operasi.

Selain itu, lokasi dan tingkat keparahan pembekuan juga menjadi penentu apa jenis pengobatan yang sesuai.

Secara keseluruhan, tujuan pengobatan adalah untuk membuat darah mengalir dengan normal kembali tanpa adanya pembekuan yang tidak wajar.

1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan peradangan, seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil atau Motrin).
Selain itu, Anda juga akan diberikan obat-obatan pengencer darah, seperti:
Heparin (Enoxaparin (Lovenox))
Untuk pasien trombosis vena (DVT) atau emboli paru yang juga menderita kanker, salah satu pengobatan yang diberikan adalah heparin. Obat injeksi atau infus ini bertujuan untuk mengencerkan darah di dalam tubuh.

Selain itu, obat ini umumnya juga diberikan kepada penderita yang sedang hamil.
Warfarin (Coumadin, Jantoven)
Warfarin umumnya juga diberikan kepada pasien dengan trombosis vena, emboli paru, atau pasien dengan kondisi yang tidak stabil.

Warfarin diberikan melalui infus (IV). Karena obat ini membutuhkan beberapa hari untuk mengencerkan darah secara efektif, dokter biasanya memberikan obat ini dengan Heparin bermolekul rendah atau sedang agar darah lebih cepat larut.

Tissue plasminogen activators (tPA)
Untuk pasien dengan penggumpalan darah yang parah dan menunjukkan gejala syok atau kondisi heart strain, pasien akan diberikan terapi trombolitik dengan obat tPA.
Obat ini disuntikkan melalui vena perifer pada lengan, yang kemudian akan menguraikan penggumpalan darah secara cepat.

Antitrombotik
Pasien dengan sindrom koroner akut, sedang menjalani intervensi koroner perkutan (PCI) umumnya akan diberikan pengobatan antritrombotik. Beberapa jenis antitrombotik untuk mengencerkan darah adalah unfractioned heparin (UFH) dan direct thrombin inhibitors (DTI).
Obat ini diberikan dengan cara infus (IV) atau suntik intermiten. Tergantung pada kondisi pasien, dosis yang diberikan pada kedua metode tersebut umumnya bervariasi.

2. Operasi
Apabila pemberian obat-obatan tidak menunjukkan adanya pemulihan, dokter akan merekomendasikan prosedur trombosis intra-arterial untuk mengatasi penyumbatan darah yang berkaitan dengan stroke.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani prosedur penempatan filter atau penyaring di dalam pembuluh vena Anda, sehingga gumpalan darah tidak akan berpindah menuju organ tubuh lain seperti jantung atau paru.
Anda juga dapat mengambil bagian dalam proses pengobatan non-medis dengan menjalani gaya hidup sehat. Sering berolahraga untuk menjamin sirkulasi darah yang sehat bisa jadi awal yang baik.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang dapat dilakukan untuk mengatasi pembekuan darah?
Untuk mengatasi atau mencegah pembekuan darah atau kondisi darah kental, Anda dapat melakukan beberapa tips perubahan gaya hidup di bawah ini:

1. Aktif bergerak
Pastikan Anda rutin melakukan aktivitas seperti olahraga setiap hari selama 30 menit. Apabila Anda duduk terlalu lama di kantor, bepergian dengan pesawat atau kereta, Anda dapat melakukan peregangan setiap 2 atau 3 jam sekali.

2. Ubah pola makan
Kendalikan berat badan serta kadar kolesterol Anda dengan diet yang sehat. Anda dapat memilih makanan rendah lemak jenuh, gula, sodium, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Berhenti merokok
Jika Anda aktif merokok, segera berhenti atau pelan-pelan menguranginya. Rokok merupakan salah satu faktor risiko Anda memiliki darah yang lebih kental.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET