Apa yang dimaksud dengan Garis Lintang

Garis Lintang : Garis khayal pada permukaan bumi yang melintang dan melingkar secara horizontal.

Garis lintang merupakan garis maya yang digunakan untuk menentukan sebuah lokasi di bumi yang berpusat pada garis khatulistiwa (utara dan selatan). Garis lintang akan melingkari bumi dari bagian ekuator hingga ke bagian kutub utara dan ke bagian kutub selatan. Garis yang berada di sebelah utara ekuator disebut dengan Lintang Utara (LU), sedangkan garis yang berada di sebelah selatan ekuator disebut dengan Lintang Selatan (LS). Jarak antara garis yang satu dengan lainnya dihitung dalam satuan derajat. Karena garis ekuator (khatulistiwa) dipakai sebagai patokan, maka garis ekuator atau khatulistiwa berada pada titik nol derajat. Makin ke utara atau makin ke selatan dari garis khatulistiwa maka angka derajat akan semakin besar hingga mencapai angka 90 derajat tepat di kutub utara atau di kutub selatan. Dalam ilmu geografi, satuan derajat juga bisa disebut sebagai jam. 1 jam terbagi menjadi 60 menit (diberi simbol ‘) dan satu menit terbagi menjadi 60 detik (diberi simbol “). Maka, garis lintang sebuah lokasi dapat juga disebut sebagai jam.

Sebagai contoh sebuah lokasi memiliki garis intang 57º 27’ 14” LS, maka dapat dibaca sebagai 57 jam 27 menit 14 detik lintang selatan. Di sebelah utara, lintang akan bernilai positif, sedangkan di sebelah selatan, lintang akan bernilai negatif. Beberapa garis lintang yang dianggap penting adalah Garis Balik Utara (23°27′ LU), Garis Balik Selatan (23°27′ LS), Lingkar Arktik (66°33′ LU), dan Lingkar Antartik (66°33′ LS). Pertemuan antara dua titik balik matahari tersebut membuat matahari tepat pada posisi zenith. Sedangkan pada lingkar arktik atau antartik, kutub utara atau kutub selatan akan mengalami peristiwa yang disebut matahari tengah malam. Yang dimaksud dengan matahari tengah malam ialah ketika satu hari matahari akan terus bersinar atau dalam satu hari matahari sama sekali tidak nampak, baik di kutub utara atau di kutub selatan.

Fungsi Garis Lintang
Dalam keberadaannya, garis lintang memiliki 2 fungsi utama, yaitu:
. Bersama dengan garis bujur, garis lintang berguna untuk menentukan suatu lokasi. Dalam penentuannya, garis lintang dilambangkan sebagai sumbu x sedangkan garis bujur dilambangkan sebagai sumbu y di dalam sistem koordinat. Contoh penentuan lokasi menggunakan kombinasi antara garis lintang dan daris bujur ialah lokasi Sabang di pulau We berada pada koordinat 6oLU 95o BT serta lokasi kota Merauke di Papua memiliki koordinat 11oLS dan 141oBT. Titik koordinat tersebut sangat penting dalam penentuan sistem navigasi di dunia penerbangan maupun pelayaran.
. Garis lintang digunakan sebagai acuan untuk menentukan perbedaan zona iklim di bumi. Dengan menggunakan bantuan garis lintang, dapat diketahui iklim yang berada di belahan negara tertentu beriklim tropis atau sub-tropis.

Pembagian Iklim Berdasarkan Garis Lintang
Salah satu fungsi garis lintang adalah untuk menentukan pembagian iklim di bumi. Pembagian iklim di bumi yang memanfaatkan garis lintang adalah klasifikasi iklim matahari.

Pembagian iklim matahari dilakukan dengan dasar pada banyak atau sedikitnya sinar matahari atau bisa juga berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi. Dalam kurun waktu setahun, matahari dapat mengalami 4 macam kedudukan, yakni:
. Pada tanggal 21 Maret, matahari akan beredar pada garis khatulistiwa. Pada masa ini matahari akan berada pada garis lintang 0º.
. Pada tanggal 21 Juni, matahari akan beredar pada garis balik utara. Pada masa ini matahari akan berada pada posisi 23,5º LU.
. Pada tanggal 23 September, matahari akan beredar pada garis khatulistiwa. Sama halnya seperti pada tanggal 21 Maret, matahari akan berada pada garis lintang 0º.
Pada tanggal 22 Desember, matahari akan beredar pada garis balik selatan. Pada masa ini, matahari akan berada pada posisi 23,5º LS.
Berdasarkan pada garis lintang, pembagian iklim matahari dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Iklim Tropis
Daerah beriklim tropis memiliki posisi lintang pada 0° – 23½° LU dan 0° – 23½° LS. Daerah yang beriklim tropis memiliki ciri-ciri:

Suhu udara relatif tinggi karena matahari selalu pada posisi vertikal dengan wilayah tersebut. Suhu udara berkisar antara 20 sampai 23 derajat celcius, bahkan di beberapa tempat dapat mencapai 30 derajat celcius.
Amplitudo suhu rata-rata tahunannya relatif kecil, di khatulistiwa berkisar antara 1° – 5° C. Untuk amplitudo hariannya relatif besar.
Tekanan udara rendah dan mengalami perubahan secara teratur dan perlahan.
Memiliki curah hujan yang relatif banyak bila dibandingkan dengan negara lain.
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara yang berada pada kisaran garis lintang seperti yang telah disebutkan di atas adalah contoh-contoh negara yang memiliki pembagian musim iklim tropis.

b. Iklim Subtropis
Daerah iklim subtropis memiliki letak garis lintang pada 23½° – 40° LU dan 23½° – 40° LS. Ciri-ciri daerah beriklim subtropis adalah:

Merupakan daerah peralihan dari wilayah tropis dan wilayah beriklim sedang.
Daerah ini memiliki 4 macam musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Di daerah ini, musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
Sepanjang tahun, suhu udara tidak ekstrim, artinya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Pada daerah iklim subtropis yang mengalami hujan pada musim dingin dan pada musim panas memiliki udara yang kering maka daerah tersebut memiliki iklim Mediterania.
Jika hujan terjadi pada musim panas dan pada musim dingin udara relatif kering maka daerah tersebut disebut memiliki iklim Tiongkok.

c. Iklim Sedang
Daerah beriklim sedang memiliki lokasi dengan garis lintang 40° – 66½° LU dan 40° – 66½° LS. Wilayah dengan iklim sedang memiliki ciri-ciri:

Memiliki banyak gerakan udara siklonal. Tekanan udara sering mengalami perubahan, arah angin bertiup tidak menentu, dan juga sering terjadi badai.
Amplitudo suhu hariannya lebih besar bila dibandingkan dengan amplitudo suhu tahunan (berkebalikan dengan amplitudo daerah iklim tropis).

d. Iklim Dingin
Daerah yang termasuk ke dalam lingkup iklim dingin adalah wilayah kutub, karena itu wilayah ini juga sering disebut dengan iklim kutub. Iklim dingin terbagi menjadi dua iklim yakni iklim tundra dan iklim es.

Wilayah yang beriklim tundra memiliki ciri-ciri:
.Musim dingin berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.
.Musim panas ditandai dengan udara yang sejuk berlangsung dalam kurun waktu yang singkat.
.Udara di wilayah ini kering.
.Sepanjang tahun tanah akan mengalami pembekuan.
.Sepanjang musim dingin, tanah akan tertutupi dengan es dan salju.
.Pada musim panas akan terbentuk rawa yang luas karena es dan salju mengalami pencairan di permukaan tanah.
.Di wilayah ini banyak ditemukan vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.
.Wilayah yang termasuk ke dalam iklim tundra meliputi wilayah Amerika utara, pulau-pulau di utara.Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.

Untuk wilayah yang beriklim es memiliki ciri-ciri:
Suhu udara terus berada pada kisaran yang rendah sehingga tercipta salju abadi.
Kutub utara, Greenland, dan kutub selatan adalah wilayah yang memiliki iklim es.
Garis Lintang yang Dimiliki Indonesia dan Akibatnya

Indonesia terletak pada garis lintang antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11,08 derajat Lintang Selatan. Kondisi tersebut membuat Indoesia berada pada iklim di Indonesia yaitu iklim tropis. Akibatnya, suhu udara di Indonesia relatif tinggi karena dilewati oleh garis khatulistiwa. Selain itu, iklim tropis juga membuat Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Pada saat musim penghujan, curah hujan yang dihasilkan relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak beriklim tropis.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET