Pengertian Semiotika

Semiotika adalah ilmu atau disiplin yang tertarik untuk mempelajari berbagai jenis simbol yang diciptakan oleh manusia dalam situasi yang berbeda dan spesifik. Kajian ini didasarkan pada analisis makna yang dapat dimiliki oleh setiap jenis simbol dan bagaimana makna tersebut dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau ruang.

Semiotika (atau juga dikenal sebagai semiologi ) dapat dianggap sebagai bagian yang sangat penting dari antropologi karena karyanya berkaitan dengan budaya manusia saat ini dan waktu lainnya. Istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani semeiotikos , yang berarti ‘penafsir tanda’.

Ini menyiratkan bahwa ia akan mencoba menjelaskan cara makhluk menggunakan tanda-tanda untuk memahami dunia yang mengelilinginya dan tentu saja juga untuk berkomunikasi dengan orang lain, suatu tindakan yang tentu saja penting dalam kehidupan apa pun.

Kajian yang memformalkan semiotika mengenai atribusi makna berguna digunakan pada tingkat ilmiah, sebuah konteks di mana cara pengetahuan dihasilkan ternyata menjadi vital.

Tanda mengacu pada sesuatu dan mengacu pada citra mentalnya

Bagi semiotika, tanda selalu mengacu pada sesuatu. Sedangkan tanda itu akan merujuk pada sesuatu yang kongkrit dalam pikiran seseorang. Jadi kata meja adalah sebuah tanda yang akan mengarahkan kita secara mental pada sosok furnitur ini yang biasanya terbuat dari kayu dan digunakan untuk makan.

Salah satu unsur budaya yang paling kompleks dan menarik adalah kumpulan simbol dan bentuk yang diciptakan manusia untuk situasi atau keadaan yang berbeda.

Setiap rangkaian simbol diterapkan pada jenis peristiwa atau fenomena dan oleh karena itu makna atau interpretasinya benar-benar khusus dan spesifik. Simbol adalah representasi yang arbitrer atau subjektif dari fenomena ini dan kelahirannya berkaitan dengan kebutuhan manusia untuk mengintegrasikan fenomena tersebut ke dalam bahasa.

Semiotika kemudian akan tertarik untuk menganalisis mengapa simbol-simbol tersebut dapat memiliki makna dalam suatu momen atau ruang dan berubah, atau tetap sepanjang waktu jika demikian halnya. Tugas ini adalah tugas para antropolog, spesialis bahasa, arkeolog, dan ilmuwan lain yang bekerja dengan masalah budaya. Semiotika dianggap lahir dari pengamatan berbagai antropolog dan ahli bahasa yang memperhatikan bahwa simbol yang berbeda (tidak hanya grafik tetapi juga bahasa, pemikiran atau bentuk emosional) diulang dalam ruang yang berbeda dan memiliki makna yang sama atau berbeda menurut masing-masing komunitas.

Orang-orang terus-menerus menggunakan tanda-tanda dan menghubungkan makna dengan setiap masalah yang dirasakan. Mengingat kehadiran ini, semiotika memiliki tempat yang relevan di awal proses pengetahuan, dan pendekatan mendalam terhadap tanda, yang merupakan objek studinya, diusulkan, misalnya.

Kontribusi mendasar dari ahli bahasa Ferdinand de Saussure

Ahli bahasa kelahiran Swiss Ferdinand de Saussure memberikan kontribusi yang sangat besar bagi semiotika. Dia memberikan kursus tentang tanda linguistik dan subjek ini didekati secara tepat dari perspektif linguistik .

Saussure menentang pertimbangan tanda sebagai kesatuan kesatuan yang mengakibatkan bahasa dianggap sebagai daftar kata yang sesuai dengan hal-hal tertentu. Proposisinya adalah konsep mendahului tanda dan dalam pengertian ini dia mengusulkan bahwa unit linguistik terdiri dari dua unsur, di satu sisi sebuah konsep, dan di sisi lain gambar akustik darinya.

Konsep ini tetap tersimpan di benak penutur bahasa tertentu dan dengan demikian konsep meja memanifestasikan dirinya sebagai seperangkat yang terdiri dari karakteristik berikut: furnitur, kayu, persegi panjang, persegi, digunakan untuk makan. Sementara itu, citra akustik adalah jejak yang ditinggalkan kata ini pada jiwa kita.

Topik dalam Semiotika

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET