1. Pengertian dan Proses Kondensasi

– Kondensasi secara sederhana adalah istilah terkait dengan kebalikan dari penguapan. Ini terjadi ketika uap air di udara mengembun dari bentuk gas, kembali ke bentuk cair, dan meninggalkan atmosfer, kembali ke permukaan bumi.

Biasanya agar kondensasi berlangsung, atmosfer harus sepenuhnya jenuh. Dengan kata lain, tekanan uap harus mencapai maksimum.

Pengembunan (Kondensasi)

Selain awan yang jenuh, sifat air mengharuskan ada permukaan yang di atasnya air dapat mengembun. Permukaan ini mungkin pisau rumput atau jendela. Di atmosfer, kondensasi sering terjadi di sekitar partikel debu atau partikel lain seperti asap dan bahkan bakteri mikroskopis.

Pengertian Kondensasi

Kondensasi, atau pengembunan, secara sederhana adalah istilah terkait dengan istilah yang secara sederhana adalah istilah terkait dengan perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi bisa terjadi sewaktu uap yang didinginkan menjadi cairan, namun bisa juga terjadi jika sebuah uap dikompresi (yakni, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mendapati kombinasi dari pendinginan dan kompresi.

Cairan yang sudah terkondensasi dari uap kita sebut dengan kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan dinamai kondenser. Kondenser juga ialah sebuah pendingin atau penukar panas yang dipergunakan untuk bermacam tujuan, mempunyai rancangan yang beragam, dan banyak ukurannya dari yang bisa digenggam sampai yang sangat besar.

Kondensasi uap menjadi cairan secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses kebalikan dari penguapan (evaporasi) dan secara sederhana adalah istilah terkait dengan proses eksothermik (melepas panas). Air yang tampak di luar gelas air yang dingin pada hari yang panas ialah kondensasi.

Proses Kondensasi

Kondensasi secara sederhana adalah istilah terkait dengan peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Kondensasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni kondensasi eksterior dan kondensasi interior. Kondensasi eksterior terjadi ketika udara lembab menyentuh permukaan dingin seperti kaca. Kondensasi akan terjadi jika suhu permukaan tersebut berada di bawah titik embun udara (dew point).

Titik embun udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan suhu/temperatur di mana uap air dalam udara mengembun menjadi air pada kecepatan yang sama dengan kecepatan air itu menguap, pada tekanan udara konstan. Kondensasi seperti ini biasa terlihat ketika malam hari yang dingin diikuti dengan siang hari yang hangat.

Di sisi lain, kondensasi interior dapat terjadi ketika kelembaban udara terlalu berlebihan dalam suatu ruang tertutup. Kelembaban udara yang berlebihan ini biasa menyebabkan pengembunan pada kaca jendela.

Banyaknya pengembunan berbanding lurus dengan banyaknya udara hangat dalam ruang. Semakin banyak udara hangat maka semakin banyak pula uap air yang dimiliki, sehingga semakin banyak pula pengembunan yang terjadi pada permukaan.

Kondensasi ialah secara sederhana adalah istilah terkait dengan suatu proses perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Kondensasi bisa dibagi menjadi 2 jenis, yakni kondensasi eksterior dan kondensasi interior. Kondensasi eksterior berlangsung pada saat udara lembab menyentuh permukaan dingin seperti kaca. Kondensasi akan terjadi apabila suhu permukaan tersebut berada di bawah titik embun udara (dew point).

Titik embun udara sendiri secara sederhana adalah istilah terkait dengan suhu yang dimana uap air di udara yang mengembun menjadi air pada kecepatan yang sama seperti kecepatan air itu menguap, pada tekanan udara konstan. Kondensasi seperti ini biasa nampak pada malam hari yang dingin diikuti dengan siang hari yang hangat.

Di sisi lain, kondensasi interior bisa berlangsung pada saat kelembaban udara terlalu berlebihan dalam suatu ruang tertutup. Kelembaban udara yang berlebihan ini biasa mengakibatkan pengembunan pada kaca jendela.

Banyaknya pengembunan sama dengan banyaknya udara hangat dalam ruang. Semakin banyak udara hangat maka semakin banyak juga uap air yang dimiliki, sehingga semakin banyak pula pengembunan yang akan terjadi pada permukaan

Jenis Kondensasi

Kondensasi bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kondensasi eksterior dan juga kondensasi interior.

  • Kondensasi eksterior. Ini berlangsung pada saat udara lembab menyentuh di permukaan yang dingin seperti kaca. Kondensasi akan terjadi jika suhu permukaan itu berada di bawah titik embun udara. Titik embun udara ialah suhu atau temperatur yang mana uap air pada udara mengembun serta berubah menjadi air dengan kecepatan yang sama pada kecepatan air itu menguap, dengan tekanan udara konstan. Kondensasi seperti tersebut biasa nampak pada saat malam hari yang dingin dengan diikuti siang hari yang hangat.
  • Kondensasi interior. Ini berlangsung apabila kelembaban udara yang terlalu berlebihan pada suatu ruangan tertutup. Kelembaban udara berlebihan ini kadang mengakibatkan pengembunan di kaca jendela. Banyaknya pengembunan yang berbanding lurus dengan semakin banyaknya udara yang hangat dalam ruang. Semakin banyak udara yang hangat maka akan semakin banyak juga uap air yang dimiliki, sehingga menjadi semakin banyak juga pengembunan yang terjadi dalam permukaan.

Dampak Kondensasi

Kondensasi secara sederhana adalah istilah terkait dengan salah satu penyebab umum korsleting, sebab dengan adanya kondensasi akan menghasilkan embun air di dalam board unit yang bisa mengakibatkan bad contact pada sebuah alat atau yang lebih gawatnya mengakibatkan korsleting.

Oleh karena itu, temperatur yang disarankan guna suhu ruangan tempat pada alat medis terkadang kisaran 17 0C – 20 ˚C, bahkan untuk ruang control panel pada suatu unit besar contohnya seperti CT Scan maupun MRI tentu memerlukan pemantauan suhu khusus walaupun sudah dilengkapi menggunakan exhaust ruangan maupun cooler packet dalam unit.

Perpindahan suhu dengan terlalu cepat contohnya seperti dari suhu yang sangat dingin sekali, 16 ˚C mengarah ke suhu ruangan yang jauh lebih panas misalnya seperti 23 ˚C kemungkinan terdapat embun air yang terjadi, yang dikarenakan hal tersebut.

Faktor yang menjadi penentu terjadinya kondensasi dalam alat medis mencakup:

  • Berlangsungnya aliran suhu ruangan secara drastis
  • Gudang penyimpanan
  • Tata letak ruangan, yaitu batas antara suhu di dalam serta di luar ruangan
  • Design atau bahan cover alat medis

Contoh Kondensasi

Salah satu contoh kondensasi terpenting secara sederhana adalah istilah terkait dengan embun. Embun ialah secara sederhana adalah istilah terkait dengan uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin. Uap air hanya terkodensasi pada suatu permukaan sewaktu permukaan tersebut lebih dingin dibandingkan titik embunya, atau uap air tersebut sudah mencapai keseimpangan udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara ialah temperatur yang harus dicapai supaya mulai berlangsung kondensasi di udara.

Dengan demikian, embun secara sederhana adalah istilah terkait dengan air dalam bentuk tetesan yang muncul pada pemukaan tipis yang terpapar pada pagi atau sore hari dikarenakan kondensasi. Uap air di atmosfer akan mengembum menjadi tetesan tergantung pada suhu. Suhu tersebut akan membuat tetesan yang terbentuk air yang dinamai titik embun. Pada saat suhu permukaan yang terpapar turun, akhirnya mencapai titik embun, uap air di atmosfer mengembun membentuk tetesan kecil di permukaan.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET