Pencitraan Sensorik – Definisi, Konsep, dan Apa Itu

Label “citra indrawi” digunakan untuk merujuk pada berbagai representasi atau ide yang memiliki hubungan dengan indra. Dengan cara ini, teks sastra menyajikan serangkaian kata yang memungkinkan pembaca membuat semacam gambaran mental. Gambar-gambar ini bisa visual, pendengaran, taktil, rasa atau bau.

Semuanya digunakan sebagai perangkat sastra untuk memberikan keindahan dan ekspresi pada sebuah teks. Iklan juga menggunakan gambar sensorik untuk memicu minat konsumen.

Gambar visual, pendengaran, taktil dan penciuman

Kata-kata tertentu memungkinkan pembaca untuk membuat gambaran tentang kenyataan. Dalam pengertian ini, kita berbicara tentang “penyair visual”, tentang hubungan antara tulisan dan citra atau wacana visual.

Penyair menggunakan kombinasi kata dengan dimensi pendengaran untuk menyarankan suara. Jadi, jika seorang penyair berbicara tentang ” melodi burung bulbul” atau “siulan angin musim gugur”, pembaca akan menciptakan dalam benaknya sebuah gambar dengan nada tertentu.

Melalui kata-kata dimungkinkan untuk menyarankan semua jenis tekstur. Demikian juga, tekstur suatu bahan memungkinkan untuk menciptakan kembali sensasi sentuhan tertentu. Dengan cara ini, jika saya mengatakan “bulu lembut” atau ” logam dingin “, saya menyebutkan kapasitas yang dimiliki setiap jenis tekstur untuk menunjukkan sensasi.

Indera penciuman juga dapat dirangsang melalui kata-kata. Bahkan, banyak kata yang merujuk pada bau, seperti busuk, bau, aromatik, atau wangi. Novel oleh Patrick Suskind, “Parfum: kisah tentang seorang pembunuh” adalah contoh yang jelas dari hubungan erat antara bau dan pidato.

Dalam novel “Como agua para chocolate” oleh Laura Esquivel, indera perasa memperoleh peran tunggal.

Novelis Meksiko mengacu pada rasa dan aroma sedemikian rupa sehingga pembaca merasakannya seolah-olah itu nyata. Bahkan, deskripsi makanan menjadi perangkat sastra sensualitas dan keindahan yang luar biasa.

Sinestesia dalam sastra terdiri dari pencampuran gambar sensorik yang berbeda

Sensasi berbeda yang ditransmisikan melalui kata-kata juga dapat digabungkan. Ketika ini terjadi, metafora sinestetik dihasilkan, seperti “hijau manis”, “belaian merah muda”, “merah pedas” atau “putih dan keheningan lembut”.

Foto: Fotolia – arkela / klatki

Tema Pencitraan Sensorik

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET