Penamaan Batuan Metamorf Berdasarkan Tekstur Dan Mineraloginya

Tekstur, struktur dan mineralogi memegang peranan penting dalam penamaan batuan metamorf. Secara umum kandungan mineral di dalam batuan metamorf akan mencerminkan tekstur, misalnya melimpahnya mika akan memberikan tekstur sekistosa pada batuannya.

Penamaan batuan metamorf bisa berdasarkan struktur, misal sekis, gneiss, dll. Untuk memperjelas dalam penamaan, banyak digunakan kata tambahan yang menunjukan ciri khusus batuan metamorf tersebut, misalnya keberadaan mineral pencirinya (contoh sekis klorit), atau nama batuan beku yang mempunyai komposisi sama (contoh granite gneiss).

Bisa juga berdasarkan jenis mineral penyusun utamanya (contoh kuarsit) atau berdasarkan fasies metamorfiknya (contoh granulit). Tabel 4 di bawah ini bisa digunakan untuk membantu dalam determinasi batuan metamorf.

 

Batusabak (Slate)

  • Mineral utama : seringkali masih berupa mineral lempung; mineral tambahan : muskovit, biotit, kordierit, andalusit. Warna : abu-abu gelap yang mengkilap. Struktur : foliasi (sekistose) mulai tampak namun belum jelas (slaty cleavage). Tekstur : lepidoblastik dan granoblastik tetapi tanpa selang-seling mineral pipih dan mineral granular dengan butiran yang halus. Metamorfosa : regional.

Filit (Phyllite)

  • Mineral utama : kuarsa, serisit, klorit; mineral tambahan : plagioklas, mineral bijih. Warna : terang, abu-abu perak, abu-abu kehijauan, lebih mengkilap daripada batu sabak. Struktur : foliasi (sekistose) mulai jelas dibandingkan

    dengan batu sabak (tekstur filitik). Tekstur : mulai granoblastik sampai lepidoblastik dengan mulai terlihat perselingan antara mineral pipih dan mineral granular, butiran mulai lebih kasar daripada batusabak. Metamorfosa : regional.

Sekis (Schist)

  • Mineral utama : biotit, muskovit, kuarsa (sekis mika), klorit (sekis klorit), talk (sekis talk) dll. Warna : tergantung dari mineralnya misalnya sekis mika umumnya putih, hitam, mengkilap. Struktur : foliasi (sekistose tertutup).

    Tekstur : granoblastik dan lepidoblastik, perselingan antara mineral pipih dan mineral granular baik sekali, butiran umumnya sudah kasar. Metamorfosa : regional.

Geneis (Gneis)

  • Mineral utama : k-felsfar, plagioklas, biotit, muskovit, kuarsa. Warna : sesuai dengan batuan asalnya, misalnya dari granit atau batupasir arkose. Struktur : foliasi (sekistose terbuka/gneisose). Tekstur : granoblastik dan lepidoblastik, mineral pipih dipotong oleh mineral granular. Metamorfosa : regional.

Migmatit (Migmatite)

  • Beberapa jenis batuan bertekstur gneisik secara megaskopik sering memperlihatkan sifat yang heterogen dan terlihat seperti percampuran antara metasedimen dan batuan granitis, batuan yang demikian ini lazim disebut migmatit, material granitis diperkirakan berasal dari luar, hasil dari insitu partial melting atau dapat juga dari segregasi akibat proses metamorfosis.

    Struktur : foliasi (sekistose terbuka/gneisose). Tekstur : granoblastik dan lepidoblastik, mineral pipih dipotong oleh mineral granular. Metamorfosa : regional, pada zona T tinggi, dan selalu dijumpai berasosiasi dengan batuan granit.

Milonit (Mylonite)

  • Mineral dan warna tergantung batuan yang mengalami metamorfosa kataklastik. Struktur dan tekstur : terlihat seperti adanya foliasi dengan lensa-lensa dari batuan yang tidak hancur berbentuk mata, butiran umumnya halus. Tekstur : granoblastik, poikiloblastik, dengan tekstur mosaik. Metamorfosa : kataklastik.

Filonit (Phyllonite)

  • Gejala dan kenampakan sama dengan milonitik (filonit butirannya halus), sudah terjadi rekristalisasi, derajat metamorfosa lebih tinggi dibanding milonit. Matriks terdiri dari mika berserabut, terorientasi tak sempurna (berupa alur-alur sangat halus), menunjukan kilap silky, butiran halus sekali. Metamorfosa : kataklastik.

Kuarsit (Quartzite)

  • Mineral utama : kuarsa (>80%), mineral tambahan : muskovit, biotit, k-felsfar, mineral bijih. Warna : putih terang, warna lainnya tergantung warna mineral tambahannya. Struktur : masif, kadang-kadang berfoliasi. Tekstur : granoblastik tipe mosaik, kadang-kadang sacaroidal. Metamorfosa : regional dan termal.

Serpentinit (Serpentinite)

  • Mineral utama : serpentin, mineral tambahan : mineral bijih, mineral sisa : olivin, piroksen. Warna : hijau terang – hijau kekuningan. Struktur : masif, kadang-kadang terdapat struktur sisa dari peridotit. Tekstur : lamelar, selular, tekstur sisa dari piroksen (bastit). Metamorfosa : regional.

Amfibolit (Amphybolite)

  • Mineral utama : amfibol (horblenda), plagioklas, mineral tambahan : kuarsa, epidot, klorit, biotit, garnet, mineral bijih. Warna : hijau/hitam bintik-bintik putih atau kuning. Struktur : masif atau berfoliasi, kadang-kadang ada struktur sisa dari metagabro atau meta lava basal.

    Tekstur : idioblastik/nematoblastik, kadang-kadang poikiloblastik (plagioklas), lepido-blastik (biotit), porfiroblastik (garnet), berukuran sedang-kasar. Metamorfosa : regional.

Granulit (Granulite)

  • Mineral utama : kuarsa, k-felspar, plagioklas, garnet, piroksen, sedikit mika. Warna : bervariasi dari terang sampai gelap, tergantung mineralnya. Struktur : masif dengan besar butir bervariasi. Tekstur : granoblastik, gneisosa seringkali mineral kuarsa berbentuk pipih, berukuran sedang-kasar.

    Metamorfosa : regional Eklogit (Eklogite) Batuan metamorf berkomposisi basik, mineral utama : piroksen ompasit (klinopiroksen/diopid yang kaya sodium dan aluminium), garnet kaya pyrope, kuarsa.

    Warna : hijau-merah dengan bintik-bintik. Struktur : masif dengan besar butir bervariasi. Tekstur : granoblastik seringkali porfiroblastik, berukuran sedang-kasar. Metamorfosa : regional

Marmer (Marble)

  • Mineral utama : kalsit; kadang-kadang dolomit, piroksen, amfibol, flogopit, ada mineral bijih atau oksida besi. Warna : putih dengan garis-garis hijau, abu-abu, coklat dan merah. Struktur : masif dengan besar butir bervariasi. Tekstur : granoblastik dengan tekstur sacaroidal. Metamorfosa : kontak dan regional

Hornfels (Hornfels)

  • Mineral utama : andalusit, silimanit, kordierit, biotit, k-felsfar. Warna : terang, merah, coklat, ungu dan hijau. Struktur : masif kadang-kadang dengan sisa foliasi. Tekstur : hornfelsik, granoblastik, poikiloblastik, kadang-kadang porfiroblastik, dengan tekstur mosaik, butiran ekuidimensional, tidak berorientasi, butiran halus. Metamorfosa : kontak.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET