Definisi Dramaturgi

Istilah dramaturgi mengacu pada seni teater. Yang berperan dalam bentuk penciptaan ini adalah penulis naskah, yaitu orang yang membuat drama. Dalam pengertian ini, harus diingat bahwa kata drama dalam bahasa Yunani berarti “Saya melakukan”. Dengan demikian, penulis naskah adalah orang yang secara teatrikal menciptakan kembali cerita yang diciptakan, yang dapat berupa tragedi, komedi, drama, serta seluruh keragaman genre dan sub-genre teater (vaudeville, zarzuela, opera, monolog, pantomim, dll.). Bagaimanapun, dramaturgi adalah seni merepresentasikan sebuah cerita di atas panggung.

Unsur dramaturgi

Unsur mendasar dari seni ini adalah teks teater. Meskipun sejarah teater telah dilakukan dengan baik di panggung konvensional, tidak boleh dilupakan bahwa karya teater juga telah dibawa ke film dan televisi.

Drama-drama itu dirancang untuk dipentaskan. Dalam pengertian ini, sebuah teks teater tidak lengkap, karena tidak memasukkan unsur-unsur skenografi, seperti pencahayaan, kostum atau gerakan aktor. Di sisi lain, musik dan dekorasi panggung juga merupakan unsur penting dalam setiap karya teater.

Plot sebuah karya harus menarik perhatian publik selama pertunjukannya, sehingga sering kali terjadi momen puncak yang mengarahkan cerita ke hasil akhirnya.

Dalam cerita teater, karakter diciptakan untuk diwujudkan oleh aktor

Dengan cara ini, tindakan yang diceritakan kepada penonton terungkap melalui dialog antara aktor dan sosok narator tidak diperlukan.

Dalam teks teater, instruksi dari pengarang biasanya muncul di mana mereka menentukan bagaimana aktor harus bertindak dan instruksi atau indikasi ini dikenal sebagai anotasi.

Singkatnya, dramaturgi terdiri dari unsur-unsur berikut: penulis atau dramawan, teks itu sendiri, aktor yang disutradarai oleh sutradara dan skenografi. Dan semua ini dirancang untuk menyenangkan penonton.

Asal usul teater

Orang Yunani menghadiri upacara keagamaan untuk menghormati dewa-dewa mereka. Selama upacara-upacara ini, orang-orang Yunani menguduskan perbuatan supernatural dewa-dewa mereka dan mereproduksi kehidupan para pahlawan mitologis dan legendaris mereka. Cerita-cerita ini memiliki komponen moral dan mulai dipentaskan di atas panggung untuk mengekspresikan kebutuhan untuk setia kepada dewa atau hukum kota. Representasi pertama dibuat untuk menghormati Dionysus dan untuk alasan ini dia adalah santo pelindung teater.

Foto: iStock – Todd Keith

Topik dalam Dramaturgi

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET