Karakteristik Biofuel

Biofuel merupakan bahan bakar yang berasal dari minyak nabati, baik berupa biodiesel, bioetanol, maupun bio-oil. Biodesel dalam unsur kimianya merupakan alkil ester (metil, etil, isopropyl dan sejenisnya) berasal dari asam-asam lemak, biasanya, biodiesel dihasilkan dari minyak kelapa sawit, minyak biji jarak, dan sebagainya. Biodiesel umumnya dibuat melalui reaksi metabolisis atau etanolisis minyak lemak nabati atau hewani dengan alkohol (metanol/etanol). Karena memiliki sifat fisika dan kimia yang mirip dengan BBM alternatif yang memiliki potensi besar untuk memenuhi sebagian kebutuhan BBM Diesel.

Adapun karakteristik dari biodiesel adalah sebagai berikut :

  1. Menurunkan tingkat opasitas asap
  2. Menurunkan emisi gas buang
  3. Memiliki sifat pelumas yang lebih baik dari BBM fosil
  4. Bila dicampurkan dengan BBM diesel dapat meningkatkan biodegradasibility hingga 500%
  5. Mirip dengan  BBM  diesel,  sehingga  penggunaanya  tidak  memerlukan  modofikasi mesin
  6. Tidak mengandung senyawa aromatik atau nitrogen
  7. Hanya mengandung sulfur dengan kadar kurang dari 15 ppm.
  8. Lebih efisien dalam pembakaran, karena mengandung 11 persen berat oksigen.

Sebagai bahan bakar cair, biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung dimasukkan  ke  dalam  mesin  diesel  tanpa  perlu  memodifikasi  mesin. Selain itu, dapat dicampur dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel yang ber-cetane lebih tinggi. Menggunakan biodiesel dapat menjadi solusi bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar solar sebesar 39,7 persen. Biodiesel pun sudah terbukti ramah lingkungan karena tidak mengandung sulfur.

Apabila Biodiesel memiliki banyak kemiripan dengan BBM diesel, lain halnya dengan bioetanol. Bioetanol memiliki banyak kemiripan dengan bensin. Bioetanol dihasilkan dari sumber nabati dari tumbuhan bergula, berselusa, atau berpati seperti tetes tebu, nira, sorgum, nira nipah, singkong, ubi jalar dan lain-lain.

Karateristik bioetanol adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki angka oktan yang tinggi
  2. Mampu menurunkan tingkat opasiti asap, emisi partikulat membahayakan kesehatan, serta emisi CO dan CO2
  3. Mirip dengan bensin, sehingga penggunaanya tidak memerlukan modifikasi mesin.
  4. Tidak mengandung senyawa timbal (Pb)

Sebagai salah satu bahan bakar alternatif, gasohol dengan porsi bioetanol hingga 20 persen bisa langsung digunakan pada mesin otomotif berbahan bakar bensin tanpa menimbulkan masalah teknis dan sangat ramah lingkungan. Kadar karbonmonoksida (CO) dari  hasil  uji  pada rpm  2.500,  untuk  gasohol  20 persen tercatat 0,76 persen gas CO, sedangkan premium mencapai angka 3,66 persen dan Pertamax 2,85 persen.

Proses dasar pembuatan etanol dari tumbuh-tumbuhan dalam skala besar adalah dengan menggunakan mikroba (ragi/yeast) yang mampu memfermentasikan gula yang terkandung didalamnya, setelah proses fermentasi terjadi, gula kemudian mengalami proses distilasi, dehidrasi dan denaturisasi sebagai tahap akhir, namun demikian ada beberapa jenis tanaman yang memerlukan proses tambahan pada saat fermentasi, yaitu proses hidrolisasi agar gula dapat berubah menjadi karbohidrat.

Krisis bahan bakar yang sejak lama telah diprediksi membuat sejumlah peneliti, dengan kondisi seperti ini hasil penelitiannya yang bertahun-tahun dapat dikembangkan. Balai Besar Teknologi Industri Pati (B2TP) BPPT telah mengembangkan Gasohol BE-10 untuk bahan bakar bensin. Etanol berasal dari alkohol yang strukturnya sama dengan bir atau minuman anggur. Untuk membuat alkohol dilakukan melalui proses fermentasi dari bahan baku tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti ketela pohon.

Banyak ragam jenis energi yang dapat masuk kategori biofuel misalnya, biomassa, bioenergy dari sampah, minyak goreng bekas, biodiesel, bioalcohols, biogas (yang menafaatkan kotoran hewan maupun manusia), solid biofuels, syngas (synthetic gas-gas buatan) dan masih banyak lagi jenisnya.

Sedangkan bio-oil adalah biofuel yang berasal dari minyak nabati (straight vegetable oil) dan biomass yang diproses secara termokimia melalui pencairan langsung atau pirolisis cepat. Biomassa berasal dari sisa metabolisme makhluk hidup, limbah industri atau rumah tangga yang dapat  di  daur ulang,  misalnya kayu,  gabah  jerami, kotoran hewan bahkan sisa-sisa makanan. Bio-oil dapat juga digunakan sebagai pengganti minyak tanah dan minyak bakar.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET