Doa Imperatif, Desideratif dan Keraguan – Pengertian, Konsep dan Apa Itu

Niat orang yang berbicara adalah salah satu kriteria untuk mengklasifikasikan kalimat. Dalam pengertian ini, kita sekarang menjelaskan kalimat imperatif, angan-angan dan keraguan dengan beberapa contoh ilustrasi.

Pada margin ketiga jenis kalimat ini, deklaratif, interogatif dan seruan juga diintegrasikan ke dalam klasifikasi kalimat tergantung pada tujuan atau sikap pembicara.

Imperatif

Dengan jenis kalimat ini pembicara mengkomunikasikan beberapa jenis perintah atau perintah. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut: “Lakukan apa yang saya minta segera”, “Hubungi saya sesegera mungkin”, “Kerja sekarang”, “Jangan ganggu orang lain”. Seperti yang Anda lihat, kalimat-kalimat ini disajikan dengan afirmasi atau negasi.

Di bidang tata bahasa, istilah kalimat imperatif dan kalimat seruan digunakan secara bergantian. Bagaimanapun, mereka digunakan untuk melarang, menasihati atau memerintah.

Penuh harapan

Kalimat itulah yang mengungkapkan semacam keinginan atau aspirasi. Misalnya: “Semoga kita memenangkan pertandingan”, “Semoga ujiannya lancar”, “Saya harap Anda dapat menyelesaikan masalah Anda sesegera mungkin” atau “Semoga perjalanan Anda lancar”. Sebagai kriteria umum dalam kalimat-kalimat ini, verb tense digunakan dalam subjungtif.

ragu-ragu

Jika pembicara ingin mengungkapkan semacam keraguan, ketakutan atau asumsi, dia akan menggunakan kalimat ragu-ragu. Beberapa contoh ilustratif adalah sebagai berikut: “Kemungkinan kandidat dari kanan akan memenangkan pemilihan”, “Mungkin akan hujan akhir pekan ini” atau “Mungkin tetangga saya akan membayar biaya”. Seperti dapat dilihat, apa yang dikomunikasikan dalam kalimat memiliki komponen ketidakpastian.

Cara lain untuk mengklasifikasikan dan menganalisis kalimat

Kalimat dapat diklasifikasikan dengan cara lain. Dengan demikian, mereka dapat dibagi menjadi transitif dan intransitif, aktif atau pasif, sederhana atau majemuk, terkoordinasi atau bawahan, kopulatif atau predikatif, unimembres atau bimembres, refleksif atau timbal balik.

Saat mempelajari kalimat, kita juga dapat fokus pada morfologi dan sintaksisnya.Analisis morfologis sebuah kalimat melibatkan mengatakan kategori tata bahasa mana kata-kata yang membentuknya, serta jenis kelamin dan jumlahnya. Analisis sintaksis sebuah kalimat melibatkan penentuan apa struktur kalimat itu (subjek dan predikat, frasa kata benda dan frasa kata kerja, pelengkap…).

Jelas, analisis morfologis dan sintaksis saling melengkapi dan untuk alasan ini keduanya dapat dilakukan secara bersama-sama.

Foto: Fotolia – Andalusia / Fotolia

Topik Doa Imperatif, Desideratif dan Dubitatif

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET