Definisi Proletariat

ProletariatIstilah proletariat berasal dari kata prole, jumlah anak dari seseorang. Jika seseorang mengatakan bahwa dia bekerja keras untuk keturunannya, dia mengatakan bahwa tujuannya adalah bekerja untuk kepentingan anak-anaknya.

Gagasan proletariat memperoleh dimensi baru dari revolusi industri yang dimulai di Inggris Raya pada akhir abad kedelapan belas. industrialisasi adalah ditinggalkannya besar pedesaan ke kota, di mana ribuan pekerja bisa menemukan pekerjaan di pabrik-pabrik baru di mana produksi membutuhkan sejumlah besar tenaga kerja. Para pekerja ini bertambah jumlahnya dan akhirnya membentuk kelas sosial baru, proletariat.

Proletariat yang bekerja di pabrik-pabrik terdiri dari pria dan wanita bebas, karena ini bukan masalah perbudakan. Namun, dalam praktiknya kondisi kerja mereka sangat sulit (jam kerja lebih dari 12 jam, dengan pekerja anak, tanpa jenis undang-undang ketenagakerjaan dan dengan upah rendah).

Proletariat dan gerakan serikat buruh

Pada abad ke-19, asosiasi pekerja pertama muncul, serikat pekerja. Gerakan serikat buruh memperjuangkan proletariat untuk memiliki kondisi kerja yang layak. Dalam pengertian ini, harus diingat bahwa perayaan Hari Buruh pada tanggal 1 Mei diperingati untuk memperingati perjuangan 8 jam hari kerja (telah dirayakan sejak tahun 1889 dan untuk mengenang beberapa pekerja yang dieksekusi karena mengklaim 8- jam kerja di kota Chicago).

Proletariat dan Marxisme

Gerakan serikat buruh bukan satu-satunya yang mendukung perjuangan proletariat, karena Marxisme sebagai pendekatan filosofis dan politik revolusioner juga memperhatikan kelas sosial baru ini.

Marxisme memiliki beberapa ide dalam kaitannya dengan proletariat:

Proletariat-21) ini tentang kelas sosial yang memiliki kesempatan bersejarah untuk mempromosikan revolusi yang mengarah pada hilangnya kelas sosial.

2) agar revolusi semacam itu mungkin terjadi, para pekerja dan petani perlu menyadari kondisi sosial mereka (dikenal sebagai kesadaran kelas Marxisme),

3) hati nurani tidak cukup untuk kemenangan revolusi dan, oleh karena itu, perlu bahwa semua pekerja bersatu dalam tujuan bersama (karena itu moto Manifesto Komunis: proletar dari semua bangsa, bersatu),

4) Ketika revolusi menang, Marx mengusulkan bahwa periode transisi harus diberlakukan, yang dikenal sebagai kediktatoran proletariat.

Banyak pakar Marxisme berpendapat bahwa konsep kediktatoran proletariat sudah memasukkan benih totaliter yang menjadi ciri negara-negara yang pernah menerapkan rezim komunis berdasarkan pendekatan Marxisme.

Foto: iStock – vm / ilbusca

Topik dalam Proletariat

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET