Definisi Patriarki

Di sebagian besar masyarakat, pria dan wanita tidak memiliki hak yang sama. Dalam pengertian ini, manusia telah, dan di banyak tempat terus menjadi, orang yang memiliki posisi istimewa dalam masyarakat. Fenomena ini disebut patriarki.

Realitas ini telah mengkondisikan berbagai aspek kehidupan (hubungan pribadi, budaya, pengakuan hak, kondisi kerja dan upah, dan bahasa itu sendiri). Jika kita mengacu pada inti keluarga, maka keluarga patriarki adalah institusi di mana figur ayah melambangkan kekuasaan dalam sebuah keluarga.

Patriarki dari sudut pandang agama, sejarah dan ilmiah

Selama berabad-abad peradaban , patriarki telah dibenarkan berdasarkan serangkaian evaluasi:

1) peran perempuan dalam tradisi Yahudi-Kristen adalah salah satu subordinasi sehubungan dengan laki-laki dan ide ini didasarkan pada Kitab Suci dan, akibatnya, mempertanyakan patriarki berarti bertentangan dengan kehendak Tuhan,

2) dalam masyarakat pemburu-pengumpul prasejarah, manusia memiliki peran dominan dan keadaan ini mengkondisikan evolusi pembagian kerja sepanjang sejarah,

3) Dari perspektif “ilmiah”, perempuan dianggap ditentukan secara biologis, karena perannya sebagai ibu mewakili fungsi utamanya sebagai manusia dan segala sesuatu yang lain berada di latar belakang.

Gerakan feminis dan kritik terhadap tesis yang mendirikan patriarki

Ketika gerakan feminis muncul di abad ke-19 menuntut pengakuan hak-hak perempuan (terutama hak untuk memilih), tesis tradisional yang secara teoritis membenarkan patriarki mulai dipertanyakan. Dalam pengertian ini, gagasan Yahudi-Kristen bahwa perempuan harus bergantung pada laki-laki mulai kehilangan kekuatannya pada saat masyarakat meninggalkan nilai-nilai tradisional agama.

Di sisi lain, gagasan bahwa pemburu manusia Palaeolitik memiliki peran yang lebih penting dalam masyarakat bertentangan dengan penelitian baru (misalnya, telah ditunjukkan bahwa pada zaman Palaeolitik 60% makanan yang dikonsumsi disediakan oleh wanita). Akhirnya, pada abad kesembilan belas dan khususnya pada abad kedua puluh, gagasan bahwa keibuan adalah unsur yang mendefinisikan kondisi feminin telah kehilangan bobot.

Meskipun patriarki telah kehilangan landasan teoretisnya, saat ini masih ada tradisi budaya di mana perempuan berada di bawah laki-laki (atas kehendak ayah atau suaminya atau untuk melayani anak-anak mereka).

Model patriarki hari ini

Mentalitas patriarki masih sangat kental. Sebagai contoh, kita dapat mengingat beberapa keadaan: kejantanan di sektor masyarakat tertentu, mutilasi alat kelamin perempuan di negara-negara tertentu, undang-undang diskriminatif terhadap perempuan di dunia Arab, perbedaan upah dibandingkan dengan laki-laki, kekerasan gender , dll.

Foto: Fotolia – rudall30

Topik dalam Patriarki

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET