Eksploitasi disebut tindakan memperoleh manfaat dari sesuatu atau seseorang. Di luar berbagai varian makna yang dimiliki istilah tersebut, sebenarnya istilah tersebut secara umum terkait dengan bidang sosial dan ekonomi, sejauh terkait dengan pengertian nilai, dengan cara memperoleh atau menghilangkannya.
Salah satu kegunaan yang paling sering adalah relatif terhadap barang atau sumber daya alam. Jadi, ketika seseorang berbicara tentang “eksploitasi” dari sudut pandang ini, ini mengacu pada cara di mana manfaat diekstraksi dari alam untuk digunakan dalam ekonomi pasar. Beberapa contoh dari jenis pengambilan keuntungan ini adalah perikanan, pertambangan, pertanian, peternakan, kehutanan, dll. Dalam hal ini, eksploitasi dapat ditujukan untuk konsumsi langsung oleh manusia, atau secara tidak langsung, mengintegrasikannya ke dalam proses produksi yang lebih kompleks yang akan menghasilkan penciptaan barang lain. Contoh dari kemungkinan terakhir ini adalah ekstraksi hidrokarbon yang menjadi dasar hampir seluruh tatanan ekonomi dunia.
Penggunaan umum lainnya, kali ini dengan aspek merendahkan, adalah eksploitasi manusia, atau untuk menjelaskan lebih rinci, eksploitasi tenaga kerja manusia yang tidak adil. Dari perspektif ini, keuntungan yang diperoleh dari pekerjaan orang lain selalu jauh lebih besar daripada balas jasa dalam bentuk upah. Usulan yang paling relevan akhir-akhir ini dalam hal ini adalah yang dikemukakan oleh Kart Marx dalam karyanya Capital ; Di sana ia memaparkan bahwa akumulasi kapital untuk memperbaiki proses produksi memerlukan kebutuhan tenaga kerja yang lebih rendah dan konsekuensi penurunan upah. Di luar fakta bahwa Marxisme telah menjadi usang dalam banyak aspek, kenyataannya adalah beberapa situasi yang dikecamnya tetap valid.
Terlepas dari pengertian khusus tentang eksploitasi yang digunakan, kebenarannya adalah gagasan untuk mengambil keuntungan adalah intrinsik dari logika ekonomi pasar dan dengan orientasi itu harus dipahami.
Topik Eksploitasi
