1. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Pernahkah di daerah anda terjadi cuaca yang tidak menentu? Misalnya pagi cerah kemudian tiba-tiba turun hujan lebat?

Pernahkah pula terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga kesulitan untuk mendapatkan air? Kalau begitu, apakah menurut anda musim di indonesia ii panas? Apabila anda menjawab ya, maka jawaban anda secara sederhana adalah istilah terkait dengan salah. Mengapa? Karena indonesia tidak mengenal musim panas. Di indonesia, yang ada hanya musim kemarau dan musim hujan.

sangkar meterorologi
Sangkar Mereorologi yang mirip kandang burung digunakan untuk meletakkan termometer maksimum dan minimum pada sebuat stasiun meteorologi dan klimatologi

Apakah anda pernah mengalami ketika pagi cerah tiba-tiba datang awan dan terasa panas? Mengapa terjadi demikian? Karena yang meyebabkan perubahan keadaan udara tadi secara sederhana adalah istilah terkait dengan beberapa unsur udara.

Perlu anda ketahui perbedaan antara cuaca dan iklim. Cuaca secara sederhana adalah istilah terkait dengan keadaan atmosfer dalam waktu yang tidak lama dan meliputi wilayah yang sempit. Oleh karena itu cuaca selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Bisa saja terjadi cuaca yang cerah tiba-tiba terjadi hujan dan sebaliknya.

Sedangkan, iklim secara sederhana adalah istilah terkait dengan keadaan rata-rata atmosfer pada waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca secara sederhana adalah istilah terkait dengan Meteorologi, dan ilmu yang mempelajari tentang iklim secara sederhana adalah istilah terkait dengan Klimatologi

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Walaupun cuaca dan iklim berbeda, tetapi unsur-unsur yang membentuknya secara sederhana adalah istilah terkait dengan sama. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim secara sederhana adalah istilah terkait dengan sebagi berikut

Suhu Udara

Suhu udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan derajat panas atau dinginnya udara. Suhu ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya penguapan. Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan naiknya suhu di muka bumi.

Pemenasan ini menyebabkan udara mengembang dan naik keatas. Oleh karena itu terjadilah pengurangan kerapatan udara, sehingga tekanan udara menjadi rendah. Alat untuk mengukur suhu udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan termometer

Perbedaan suhu di beberapa tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagi berikut:

Letak Lintang

Letak lintang berhubungan letak kedudukan matahari. Pada permukaan bumi yang terletak pada daerah lintang rendah, sudut datang sinar matahari selalu besar, sehingga daerahnya mendapat sinar matahari yang intensif sepanjang tahun. Akibatnya suhu rata-rata tahunan cukup tinggi. Sebaliknya, tempat-tempat yang berada pada lintang tinggi, sudut datang sinar matahari lebih kecil, sehingga suhu rata-rata rendah.

Relief

Makin tinggi suatu tempat, suhu akan semakin rendah. Mengapa demikian? Hal ini karena adanya perambatan kalor (konduksi) yang dikenal dengan gradient termomentrik. Setiap bertambah ketinggian 100 m dpl, suhu udara akan turun kurang lebih 0,65oC.

Dengan demikian dapat dipahami jika suhu udara dipakai lebih tinggi dibandingkan dengan pegunungan. Suhu udara dipermukaan bumi yang berada ketinggian dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tx = To – (Ah/100 x 0,65oC)

Dengan ketentuan

Tx = suhu udara di tempat yang letaknya lebih tinggi

To = suhu udara di tempat yang letaknya lebih rendah

Ah = beda ketinggian antara dua tempat

Jenis muka Bumi

Perbedaan sifat antara daratan dan lautan dapat meyebabkan perbedaan suhu. Pada siang hari, daratan lebih cepat menyerap panas dibanding dengan lautan dan sebaliknya.

Banyak sedikitnya Awan

Awan dapat memantulkan/menahan radiasi matahari. Didaerah yang berawan, amplitudo suhu harian relatif kecil. Pada siang hari udara tidak terlalu panas, karena panas matahari dipantulkan kembali oleh awan. Sedangkan pada malam hari, suhu tidak terlalu dingin, karena panas yang dilepaskan oleh bumi tertahan oleh awan.

Kelembaban Udara

kelembaban

Kelembaban udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan banyaknya uap air yang terkandung oleh udara. Kelembaban berpengaruh terhadap pembentukan awan. Udara yang lembab berarti banyak mengandung uap air. Dengan adanya penurunan suhu maka udara yang lembab tersebut berubah menjadi awan. Alat untuk mengukur kelembaban udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan Hygrometer

Kelembaban udara dipengaruhi oleh faktor berikut ini:

  • Sudut datangnya sinar matahari;
  • Lmanya penyinaran oleh matahari;
  • Jenis permukaan bumi;
  • Jumlah tumbuh-tumbuhan yang ada;
  • Kebersihan udara.

Angin

Angin secara sederhana adalah istilah terkait dengan udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara lebih tinggi ke daerah yang bertekanan udara yang lebih rendah. Angin sangat besar pada peristiwa terjadinya hujan. Angin terjadi apabila adanya perbedaan tekanan massa udara. Udara yang rapat akan mengisi kekosongan udara yang kurang rapat sehingga terjadi gerakan udara. Alat untuk mengukur angin secara sederhana adalah istilah terkait dengan Anemometer.

Tekanan Udara

Barometer

Tekanan udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan kerapatan udara pada daerah udara tertentu. Tekanan udara ini dipengaruhi oleh suhu udara karena pemanasan udara oleh sinar matahari. Udara yang panas akan memuai dan bergerak ke atas sehingga terjadi kerapatan udara yang kecil. Udara yang kurang rapat menyebabkan terjadinya tekanan udara yang rendah dan begitu pula sebaliknya. Udara yang rapat menyebabkan tekanan udaranya tinggi. Perbedaan tekanan udara ini berpengaruh pada terjadinya angin. Alat untuk mengukur tekanan udara secara sederhana adalah istilah terkait dengan Barometer.

Curah Hujan

Curah Hujan

Curah hujan secara sederhana adalah istilah terkait dengan jumlah air yang turun yang berasal dari awan. Curah hujan sangat berpengaruh terhadap kelembaban udara. Terjadinya hujan karena adanya pemanasan pada permukaan bumi menyebabkan terjadinya penguapan.

Uap air yang terbentuk berupa gas akan membumbung tinggi ke angkasa. Angin akan membawa kotoran di udara sehingga menjadi inti kondensasi (pengembunan). Karena ketinggian tempat, maka suhu menjadi terus menurun sehingga terjadilah pengembunan pada inti kondensasi.

Pengembunan di angkasa inilah yang kemudian dikenal dengan nama awan. Apabila pengembunan ini mencapai titik jenuh maka akan turun sebagai hujan. Alat untuk mengukur curah hujan secara sederhana adalah istilah terkait dengan Fluviograf

Pada peristiwa terjadinya hujan seringkali mempunyai curah yang tidak sama. Perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh:

  • Arah dan kecepatan angin;
  • Temperatur udara;
  • Kelembaban udara;
  • Topografi wilayah

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET