Contoh Majas Alegori Fabel

Tikus Dan Gajah

Tikus ini selalu mengerikiti kacang yang sesungguhnya milik gajah. Meskipun tubuhnya besar, namun gajah tidak menyadari akan kekuatan di dalam dirinya. Harta benda mereka justru dipercayakan kepada tikus yang selama ini hanya peduli terhadap perutnya saja.

Semua ini dilakukan gajah bukan karena tanpa alasan. Mereka tidak memakai kelebihannya untuk membuat orang lain rugi. Gajah berkeinginan untuk hidup berdampingan bersama seluruh makhluk di bumi, termasuk salah satunya tikus.

Akan tetapi, tikus selalu menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oleh gajah maupun binatang lainnya. Para gajah memilih untuk tidak berbuat sembarangan karena mereka percaya kucing akan bertindak.

Hal ini sesuai dengan fungsinya di alam untuk membantu menyeimbangkan populasi tikus. Oleh karena itu, seluruh binatang sangat yakin kucing akan memburu tikus apabila tidak segera menjalankan kewajibannya.

 

Cerita gajah dan tikus di atas menggambarkan beragam pergolakan kemanusiaan yang selama ini terjadi pada tatanan pemerintahan. Rakyat diibaratkan seperti gajah, sedangkan para pemimpin yang berkhianat dan melakukan korupsi itu seperti para tikus dalam cerita tersebut.

Namun, rakyat tidak lantas bermain hakim sendiri. Mereka cenderung menaati hukum dan mempercayakan semua urusan tersebut kepada pihak berwajib, yaitu para kucing.

Fabel ini merupakan contoh dari majas alegori karena tokoh hewan digunakan untuk mewakili peran manusia dalam kisah nyata yang digambarkan secara terselubung.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET