Contoh Majas Alegori Dalam Kalimat

  • Saat menjalani hidup berumah tangga, rasanya seperti mengarungi luasnya lautan menggunakan bahtera. Terkadang Anda akan melihat lautan yang sangat indah dan memanjakan mata, namun terkadang bahtera dihantam badai dan ombak yang membuat tubuh mengalami guncangan dahsyat.
  • Dunia digambarkan seperti tumbuhan yang hijau sehingga dapat menyihir semua mata yang memandangnya. Sungguh pemandangan itu sangat menakjubkan dan begitu indah, namun seiring berjalannya waktu akan berubah warna menjadi kuning, mengering hingga akhirnya akan musnah.
  • Perempuan diibaratkan seperti lebah. Mereka hanya akan menghasilkan yang baik-baik saja, makan yang baik dan tidak pernah merusak suatu tempat.
  • Hubungan sesama manusia seperti huruf-huruf yang dirangkai, keindahan huruf tidak akan berarti jika tanpa spasi. Hal ini dikarenakan tanpa jeda, huruf menjadi sulit dipahami, bahkan kasih sayang pun tidak akan terbentuk jika tidak ada jarak.
  • Beberapa orang menggambarkan ibadah layaknya berdagang. Kepercayaan dan iman adalah sebagai tempatnya, sedangkan padala serta balasannya kelak di akhirat menjadi keuntungannya.
  • Otak manusia diibaratkan seperti mata pisau. Semakin Anda mengasahnya maka semakin tajam dan disegani banyak orang. Namun, saat Anda membiarkannya saja, lama-lama justru menjadi tumpul, berkarat dan tidak menyilaukan lagi.
  • Suatu aliran dari anak sungai bisa menggambarkan perjalanan kehidupan. Pola alirannya yaitu dari hulu, kemudian melewati sebuah lembah, menyusuri tebing, barulah mengalir pada anak sungai dan akan berakhir setelah bertemu dengan lautan.
  • Seorang anak ketika baru saja lahir seperti selembar kertas kosong. Sang anak sangat bersih dan belum ternoda. Oleh karena itu, Anda harus menjaganya sebaik mungkin, di setiap lembarnya lukislah menggunakan tinta emas dan warnailah hanya dengan warna-warna yang indah.
  • Cinta bagaikan seseorang yang menggenggam pasir. Artinya, jika tidak Anda genggam maka akan hilang, akan tetapi saat digenggam dengan erat justru keluar melewati celah-celah jari.
  • Negara Indonesia digambarkan sebagai tanah impian. Sumber daya alam dan kekayaan di dalamnya sangat melimpah di berbagai penjuru negeri.
  • Kecantikan wajah wanita seperti sekuntum bunga segar. Sangat disayangkan jika tidak dijaga akan rusak, jika dirawat maka akan semakin mekar. Namun, sebaik apa pun Anda merawatnya tetap saja tidak mampu menghindari kelayuan.
  • Waktu ibarat uang, jika dikelola dengan baik akan memberi banyak manfaat, namun jika disia-siakan bisa merugikan.
  • Perilaku koruptor seperti para tikus yang selalu berkeliaran dan gemar makan padi di lumbung padi.
  • Kehidupan manusia diibaratkan permen yang tersedia dalam berbagai rasa, ada yang asam, manis dan lain-lain.
  • Buku merupakan jendela dunia karena Anda dapat mengetahui dunia lewat berbagai informasi yang ditulis pada buku yang dibaca.
  • Tubuh ini layaknya sebuah mesin yang apabila digunakan terus menerus tanpa istirahat maka akan rusak.
  • Emosi manusia bersifat seperti api, semakin disulut maka kemarahannya semakin besar.
  • Sosok ibu bagaikan malaikat di mata anak-anaknya, karena ia selalu memberi kasih sayang yang sangat tulus dan suci.
  • Orang yang rajin bersedekah digambarkan layaknya seseorang yang menanam biji di lahan subur. Setiap biji tumbuh menjadi pohon dengan cabang yang banyak. Suatu hari Anda akan memetik 100 biji di masing-masing cabangnya.
  • Kebohongan bagaikan candu yang jika dilakukan sekali pasti selanjutnya akan ada kebohongan-kebohongan lain yang muncul.
  • Kehidupan seperti genre film yang bervariasi. Terkadang romantis, dibumbui komedi, thriller, horor, namun ada kalanya juga air mata menetes membasahi pipi, kemudian muncul kejadian yang mengundang tawa dan akhirnya sampailah pada ending film tersebut.
  • Kekayaan bagaikan air laut. Saat Anda membendungnya maka lama kelamaan akan tumpah. Ketika diminum maka Anda semakin merasa haus. Namun, saat Anda bagi menjadi beberapa kotak kemudian dijemur maka akan mendapatkan garam.
  • Memberi masukan dan saran kepadanya seperti hanya berbicara dengan tembok yang tidak memiliki telinga untuk mendengar.
  • Di zaman modern ini mencari orang jujur ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.
  • Al Qur’an seperti rambu-rambu yang akan menuntun Anda menuju Tuhan. Selama terus mematuhi rambu-rambu tersebut, Anda pasti selamat sampai tujuan akhir.
  • Ilmu digambarkan seperti sebuah cahaya yang mampu menerangi kegelapan sehingga mempermudah manusia untuk menjalankan kewajibannya. Adanya cahaya membuat manusia mengetahui isi dunia. Tanpa kehadirannya manusia bisa tersandung dan masuk ke sebuah lubang.
  • Di dunia ini hidup digambarkan seperti keyboard piano yang tersusun berseling ada yang hitam dan putih. Jika Anda tidak berupaya untuk memahaminya maka hanya akan mengenal nada dasar saja. Namun, jika dimainkan oleh orang yang paham akan tercipta alunan musik merdu yang enak didengar.
  • Saat mendengarmu bernyanyi seolah di dunia ini sedang hujan piring.
  • Hidup juga diibaratkan sebuah roda kincir air. Titik di bawah nantinya akan merasakan ketinggian, sebaliknya titik di atas juga akan merasakan berada di bawah. Sebesar apa pun Anda ingin berada di suatu titik namun roda harus terus berputar agar dihasilkannya listrik.
  • Hijab seperti plastik pembungkus. Jika barang dibungkus dengan plastik maka semakin terjaga kebersihannya. Tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya sehingga harganya pun menjadi lebih mahal.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET