1. Ciri, Bentuk, dan Sifat Porifera

– Spons dapat ditemukan diseluruh dunia, dari daerah tropis sampai kutub. Kebanyakan tinggal di air jernih dan tenang, baik di permukaan keras seperti bebatuan atau permukaan lembut seperti pasir.

Porifera secara sederhana adalah istilah terkait dengan organisme yang hidup di air. Tubuhnya terdiri lebih dari satu sel (multiseluler) yang disebut juga metazoa.

Pada metazoa tingkat rendah sudah terdapat pembagian tugas walaupun belum sempurna seperti metazoa tingkat tinggi lainnya. Misalnya adanya sekelompok sel yang bertugas untuk mengambil makanan dan sekelompok sel yang bertugas untuk menerima rangsangporifera

Bentuk dan Sifat Porifera

Porifera berasal dari kata porus yang artinya lubang kecil dan ferre artinya mempunyai. Jadi, porifera berarti bintang yang tubuhnya berlubang-lubang atau berpori-pori. Hewan ini dikenal juga sebagai binatang spon dengan bentuk tubuh yang bermacam-macam, umumnya seperti vas bunga, ada pula yng bulat maupun pipih.

Porifera hidup di air, menempel pada dasar perairan menyerupai tanamn dan tidak dapat berpindah tempat. Dinding tubuh porifera terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut endodermis.

Lapisan luar tersusun dari sel-sel yang berbentuk pipih, sedangkan lapisan dalam tersusun dari sel-sel yang berbentuk bulat telur dan mempunyai semacam corong atau leher. Corong atau leher ini menyerupai saluran, sel-sel leher tersebut dinamakan koanoosit.

Sel-sel leher mempunyai satu rambut getar yang panjang, fungsinya untuk menghalau masuknya air dan makanan kedalam tubuh.

Diantara epidermis dan endodermis terdapat jaringan mesenkim yang terdiri atas amoebosit dan kristal-kristal kalsium karbonat yang menyerupai duri (spikula) sebagai penunjang dinding lemah.

struktur tubuh porifera
Struktur tubuh porifera

Porifera memakan plankton dengan cara memasukan kedalam rongga bulat (spongoceol) yang dibantu oleh plagel dari koanosit. Makanan yang dimasukan koanosit terebut dicerna oleh vakuola makanan yang terdapat di dalam setiap sel leher.

Hasil pencernaan oleh sel-sel pengembara (amoebosit) diserap dan dierdarkan keseluruh bagian tubuh. Sisa pencernaan dikeluarkan ke spongocoel melalui koanosit yang selanjutnya bersam sirkulasi air dikeluarkan melalui oskulum.

Perkembangbiakan Porifera

Cara perkembangbiakan porifera ada dua cara, yaitu:

Perkembangbiakan secara vegetatif

Perkembangbiakan secara vegetatif dilakukan dengan cara membuat kuncup kearah luar dan kearah dalam (gemule). Apabila kuncup ini telepas dari induk, maka akan terjadi individu baru sesuai dengan induknya. Selain dengan cara tersebut diatas, porifera mempunyai kemampuan untuk memperbaiki tubuh yang rusak (mempunyai daya regenerasi tinggi)

Perkembangbiakan secara generatif

Perkembangbiakan secara generatif berlangsung dengan perkawinan antara sperma dan ovum yang keduanya dihasilkan oleh sel-sel arkhesit ataupun sel amoebosit didalam jaringan mesenkim. Pembuahan terjadi diluar tubuh. Zigot yang terbentuk terus membelah sampai terbentuk seperti bola (blastula), akhirnya terbentuk individu baru.

Pernapasan pada porifera berlangsung secara absorpsi melalui saluran permukaan tubuhnya

Sistem sirkulasi Porifera

Berdasarkan sirkulasi air, bentuk tubuh porifera dibedkan menjadi tiga tipe

  • Tipe ascon, yaitu tipe sistem saluran air dimana air masuk melaui pori-pori menuju spongocoel dan keluar melalui oskulum.
  • Tipe sycon, jika air masuk ke pori-pori, diteruskan ke saluran radial berdinding koanosit, menuju spongocoel dan keluar melalui oskulum.
  • Tipe leucon, jika air masuk ke pori-pori, diteruskan ke saluran yang bercabang-cabang, menuju spongocoel dan keluar melalui oskulum.
ascon, leucon, sycon
Sistem sirkulasi Porifera

 

Klasifikasi Porifera

Berdasarkan kerangka tubuhnya, klasifikasi porifera dibedakan atas tiga kelas, yiatu:

  • Calcarea, kerangka tubuhnya dari spikula, tersusun dari zat kapur, habitatatnya di air dangkal, dan koanositnya besar. Contohnya, Sycon dan Clathrina
  • Hexactinellida, kerangka tubuhnya dari spikula, terususun dari zat kersik, hidup dilaut yang dalam, dan mempunyai sistem saluran yang sederhana. Contohnya, Pheronema
  • Demospongia, tubuhnya lunak, pada umumnya tidak mempunyai rangka. Apabila mempunyai rangka biasanya berupa serabut spongin saja atau gabungan dari serabut spongin dengan spikula dari kersik. Sistem saluran biasanya rumit. Contohnya, Euspongia dan Spongilla

Peran porifera bagi kehidupan manusia

Manfaat porifera secara ekonomis belum begitu tampak, hanya dari golongan demospongia dapat digunakan sebagai alat pembersih kaca atau benda-benda lainnya

Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. Contohnya zat plakoridin A yang ditemukan pada spons plakortis di Jepang, dapat berguna sebagai sitotoksin bagi sel limfoma (kanker limpa).

Selain hal itu, ternyata porifera dapat mengembalikan kualitas air. Hal ini dapat dibuktikan karena, zat-zat yang tidak berguna yang berada di sekitar porifera bisa tersedot melalui pori-pori, dan porifera akan menyaringnya.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET