Berdasarkan tahapan – tahapannya itu daur hidup virus dapat dibedakan menjadi daur litik dan daur lisogenik. Berikut ini akan diuraikan kedua macam daur hidup virus tersebut, terutama virus penginfeksi bakteri atau fag.
-
Fase pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA Virus tidak aktif, yang dikenal sebagai profag. Karena DNA Virus menjadi satu dengan DNA Bakteri, maka jika DNA Bakteri melakukan replikasi, profag juga melakukan replikasi. Misalnya saja jika bakteri akan membelah diri,
DNA Bakteri akan mengcopy diri dengan proses replikasi. Dengan demikian profag juga ikut terkopi, terbentuklah dua sel bakteri sebagai hasil pembelahan dan di dalam setiap sel anak bakteri terkandung profag yang identik.
Demikian seterusnya hingga proses pembelahan bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap sel bakteri yang terbentuk di dalamnya terkandung profag, dengan demikian jumlah profag mengikuti jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
-
Fase Sintesis
Oleh karena satu dan lain hal umpamanya karena radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, profag tiba – tiba aktif, profag tersebut memisahkan diri dari DNA Bakteri, kemudian menghancurkan DNA Bakteri, selanjutnya DNA virus mengadakan sintesis yakni mengsintesis potein untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus – virus baru dan juga mereplikasiDNA sehingga DNA Virus menjadi banyak.
-
Fase perakitan.
Kapsid – kapsid di rakit menjadi kapsid virus yang utuh yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid Virus yang terbentuk mencapai 100 – 200 kapsid baru, selanjutnya DNA Hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus – virus baru.
-
Fase litik
Setelah terbentuk virus – virus baru terjadilah lisis sel bakteri ( uraian sama dengan litik ) virus – virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna menyerang bakteri baru, dalam daur selanjutnya virus dapat mengalami daur litik atau lisogenik, demikian seterusnya.