Sistem Reproduksi manusia adalah sistem yang memungkinkan produksi keturunan. Termasuk ovarium, rahim, kelenjar susu, pen!s, dan testis.
Fungsi Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi tidak penting untuk kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk kelangsungan hidup spesies. Lagi pula, spesies yang anggotanya tidak bisa bereproduksi tidak akan bertahan lama!
Pada manusia, ada dua sistem reproduksi yang sangat berbeda: sistem pria, yang terutama berkaitan dengan memproduksi sperma dan menemukan pasangan; dan sistem wanita, yang harus mempersiapkan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi agar reproduksi dapat berhasil.
Sistem reproduksi wanita adalah studi yang sangat menarik dalam cara sistem tubuh bekerja bersama untuk memastikan kelangsungan hidup kita. Sepanjang siklus bulanan wanita, tubuhnya menggunakan empat hormon berbeda – sebagian besar diproduksi oleh indung telurnya – untuk memutuskan kapan dan apakah tubuhnya harus bersiap untuk kehamilan.
Efek utama dari hormon reproduksi adalah pada organ reproduksi itu sendiri, yang harus membawa sel telur untuk matang dan menyiapkan lapisan rahim, kaya pembuluh darah, untuk memelihara embrio yang mungkin.
Tetapi efek lain juga terlihat pada sistem organ lain. Saat siklus wanita berlangsung, hormon-hormonnya dapat memengaruhi suhu tubuhnya; aliran darah; dan bahkan selera dan ketertarikannya pada lawan jenis, untuk memastikan bahwa semua sumber daya yang tepat tersedia pada waktu yang tepat.
Wanita di beberapa bagian dunia telah dikenal mengembangkan kebiasaan makan yang aneh karena tuntutan siklus reproduksi mereka. Di daerah dengan gizi buruk, misalnya, peluruhan bulanan lapisan uterus yang kaya darah dapat menyebabkan defisiensi mineral yang ditemukan dalam darah.
Akibatnya, perempuan di daerah ini benar-benar dapat memakan tanah liat dari tanah untuk memastikan mineral ini diisi kembali! Tubuh mereka, melalui beberapa sinyal kimiawi, hanya tahu apa yang harus dilakukan.
