Apa yang dimaksud dengan Protagonis

Definisi protagonis: karakter yang mengejar tujuan utama dari plot cerita. Cerita ini umumnya berkisar pada masalah yang dihadapi oleh protagonis dan bagaimana dia menemukan solusi untuk masalah ini.

Protagonis biasanya pahlawan cerita, dan mereka didorong oleh tujuan tertentu atau loyalitas untuk mencari solusi untuk konflik.

Protagonis biasanya berani, mengalami semacam perubahan, dan sering kali memiliki kelemahan karakter yang dapat dipahami oleh pembaca. Seorang protagonis biasanya menghadapi antagonis dari beberapa jenis, baik dalam bentuk karakter lain, kekuatan alam, atau keraguan batinnya sendiri. Antagonis ini sering menghalangi protagonis mencapai tujuannya, dan dengan mengatasi rintangan inilah mereka menjadi dewasa dan tumbuh di akhir cerita.

Dalam The Odyssey by Homer, Odysseus adalah protagonis dan pahlawan yang berjuang melawan banyak rintangan untuk melakukan perjalanan pulang. Banyak dari rintangan ini diciptakan oleh Poseidon, antagonis yang mengutuk perjalanan pulang Odysseus setelah Odysseus membutakan putranya, Cyclops bernama Polyphemus.

Terkadang protagonis adalah orang jahat. Misalnya, dalam The Tragedy of Richard III karya William Shakespeare, pencarian Richard akan kekuasaan menuntunnya untuk membunuh keponakan-keponakannya, memenjarakan saudaranya, dan menikahi janda dari orang yang dibunuhnya.

Pada akhirnya, antagonisnya adalah “anak baik”: Earl of Richmond, yang nantinya akan dinobatkan sebagai Henry VII, yang pertama dari garis Tudor.

Jadi ketika saya mengatakan bahwa protagonis adalah karakter utama cerita, banyak dari Anda mungkin berpikir bahwa protagonis adalah orang baik yang menceritakan kisah tersebut. Tetapi ini tidak selalu demikian. Ingat bahwa, protagonis tidak selalu menjadi narator cerita. Kisah protagonis dapat diceritakan dari sudut pandang yang berbeda. Contoh: Dalam ‘ The Great Gatsby’ oleh F. Scott Fitzgerald Nick Carraway adalah narator, tetapi protagonisnya adalah Jay Gatsby. Dalam ‘ Sherlock Holmes,’ Sherlock Holmes adalah protagonis, kisah ini diriwayatkan oleh Dr. Watson.

Protagonis tidak selalu baik dan mengagumkan. Dia bisa jahat. Protagonis jahat dikenal dengan istilah, anti-pahlawan. Contoh: Humbert, protagonis ‘ Lolita’ oleh Vladimir Nabokov, Macbeth dalam karya Shakespeare ‘ Macbeth’

Sebuah cerita dapat memiliki lebih dari satu protagonis . Ini umumnya dapat dilihat dalam novel yang ditulis dalam berbagai sudut pandang. Contoh: Seri Game of Thrones oleh George RR Martin

Beberapa tokoh protagonis dalam literatur populer termasuk Frodo dalam trilogi ‘Lord of the Rings’ JRR Tolkien, Harry Potter dalam seri ‘ Harry Potter’ JK Rowling dan Katniss Everdeen dalam Trilogi The Hunger Games ‘ karya Suzanne Collins.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET