Apa yang dimaksud dengan Karsinoma (carcinoma)

Karsinoma (carcinoma): Tumor atau kanker berasal dari jaringan epitelium atau jaringan kelenjar; contoh: kanker payudara

Karsinoma adalah segala jenis tumor (kanker) yang tumbuh dari sel di lapisan permukaan penutup atau membran pembatas dari organ.[1] Karsinoma berbeda dengan sarkoma yang merupakan kanker yang muncul dari tulang, otot, atau jaringan ikat.[1] Contoh karsinoma yang umum terdapat pada paru-paru, payudara, kulit, serviks, usus besar, dan rektum.[1] Pada kanker usus besar terdapat tahapan sebagai berikut:

Secara genetika, gen supressor tumor APC (adenomatous polyposis coli) akan hilang sehingga mengakinatkan tumbuhnya polip. Polip akan terlihat normal tetapi akan membelah secara tidak normal.
Terjadi aktivasi gen ras dan kehilangan gen supressor tumor DCC (deleted in colorectal cancer), sehingga polip menjadi besar dan disebut adenoma.
Terjadi kehilangan gen supressor tumor p53 dan akan terjadi mutasi-mutasi lainnya sehingga adenoma akan berubah menjadi karsinoma.
Dari tahap-tahap tersebut dapat dilihat bahwa tubuh manusia memiliki gen yang dapat menghambat pertumbuhan tumor tetapi bila gen-gen tersebut hilang atau termutasi maka tumor akan muncul.

Penyebab Karsinoma Payudara
Kanker payudara terjadi karena kerusakan sel DNA. Hal ini menyebabkan sel-sel payudara tumbuh tidak normal. Sel yang tidak normal tersebut dapat membelah dengan lebih cepat dibandingkna sel sehat. Jika sel tersebut menumpuk di satu daerah, maka membentuk tumor.

Kerusakan sel DNA biasanya tidak diketahui. Namun, beberapa faktor seperti hormonal, gaya hidup, dan lingkungan dianggap memiliki peran terjadinya kerusakan sel DNA. Mereka yang memiliki risiko terkena kanker payudara adalah para wanita yang memiliki kerabat dekat yang memiliki penyakit ini. Mereka yang memiliki riwayat kanker payudara dan jenis benjolan payudara lainnya juga berisiko terkena penyakit ini.
Faktor risiko lainnya meliputi:
.Paparan radiasi untuk pengobatan jenis kanker lain di sekitar area dada
.Bertambahnya usia
.Memiliki gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan kanker payudara 2 (BRCA2)
.Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
.Terapi kombinasi untuk menopause
.Penyalahgunaan alkohol
.Belum pernah hamil
.Menggunakan alat kontrasepsi dalam sepuluh tahun terakhir
.Menopause yang terlambat

Gejala Utama Karsinoma Payudara
Kanker payudara biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Sehingga, sulit terdeteksi sejak dini. Oleh sebab itu, penting untuk memeriksakanpayudara secara rutin dapat membantu pasien mendeteksi adanya penyakit ini sebelum berkembang lebih jauh. Apabila seseorang menderita gejala-gejala di bawah ini, maka mereka harus segera menemui dokter:

Sebuah benjolan di payudara – Setiap massa atau benjolan abnormal di payudara, di sekitar tulang selangka, atau di bawah lengan harus diperiksa oleh dokter. Semakin cepat diperiksa, semakin baik. Diagnosis dan pengobatan yang tepat akan memberikan hasil pengobatan yang baik.
Pembengkakkan sebagian atau seluruh payudara. Ini harus segera diperiksakan ke dokter bahkan jika pasien tidak memiliki benjolan pada payudara.
Payudara atau puting sakit. Gejala ini tidak spesifik untuk kanker payudara. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Ini termasuk fluktuasi hormon selama menstruasi dan stres ekstrem. Tapi nyeri payudara yang tidak hilang setelah siklus menstruasi bulanan bisa jadi pertanda kanker payudara.
Perubahan di puting susu – Kanker payudara bisa menyebabkan puting susu masuk ke dalam.
Perubahan pada kulit payudara – Perubahan ini bisa meliputi kemerahan, penebalan, dan gatal.
Gejala lainnya termasuk urat nadi yang terlihat pada payudara, nyeri pada vagina, dan penurunan berat badan.

Penting untuk dicatat bahwa memiliki gejala ini tidak berarti bahwa seseorang menderita kanker payudara. Kondisi seperti itu bisa disebabkan oleh gangguan pada payudara yang tidak terlalu parah. Ini termasuk infeksi payudara dan benjolan non-kanker pada payudara.

Tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker payudara meliputi:
1. Mammogram – Mammogram adalah rontgen yang digunakan untuk mencari perubahan pada jaringan payudara. Hal itu bisa dilakukan bahkan saat pasien tidak memiliki gejala (skrining mammogram). Tes ini juga dilakukan jika dokter menemukan adanya benjolan atau kelainan lainnya selama pemeriksaan payudara (diagnostic mammogram).

2. Ultrasound – Ultrasound adalah tes non-invasif yang digunakan dokter saat mamogram mendeteksi kelainan. Tes ini menciptakan gambar struktur yang mengelilingi payudara. Ini membantu dokter menentukan apakah benjolan itu padat atau penuh dengan cairan.

3. Magnetic resonance imaging (MRI) – MRI payudara dilakukan pada pasien yang didiagnosis menderita kanker payudara. Tes ini digunakan untuk mengukur ukuran tumor dan menentukan sejauh mana penyebaran kanker.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET