Apa yang dimaksud dengan Air artesis

Istilah artesis diambil dari nama kota Artois di Perancis, orang Romawi mengatakannya Artesium, dimana untuk pertama kalinya aliran artesis dipelajari. Air artesis adalah air tanah tertekan yang menimbulkan tekanan hidrostatis yang tidak normal.
Sedangkan sumur bor artesis merupakan sumur bor dalam (artesis) mana air dipaksa ke atas di bawah tekanan dengan cara di bor menggunakan mesin. Air di sumur artesis mengalir dari akuifer, yang menembus lapisan batuan atau sedimen yang sangat berpori. Biasanya batu pasir, mampu menahan, dan mentransmisikan sejumlah besar air.
Jika sumur dibor dari permukaan tanah melalui lapisan kedap air ke dalam akuifer, tekanan ini akan menyebabkan air naik ke permukaan. Kemiringan akuifer cukup besar, tekanan akan mendorong air ke atas permukaan tanah dan akan terlihat menakjubkan dan kondisi seperti ini bisa saja bertahan secara permanen. Mata air Artesis dapat terjadi dengan cara yang sama di mana patahan atau retak pada lapisan tahan yang di atasnya memungkinkan air mengalir ke atas.
Kondisi geologi yang diperlukan untuk sumur artesis adalah aquifer cenderung terjepit di antara lapisan batu tahan di atas dan di bawah air. Air memasuki tepi aquifer yang terpapar pada ketinggian tinggi dan merembes ke bawah melalui ruang pori yang saling berhubungan.

Air tanah terbentuk selain dari air hujan juga berasal dari dalam bumi sendiri yang memang ada secara alami. Air hujan yang meresap ke dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Tingkat kelembaban tanah.
Tingkat potositas tanah atau bebatuan di bawah permukaannya.
Tingkat kemiringan lereng.
Vegetasi (tumbuh-tumbuhan) penutup tanah.
manfaat air tanah

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air, selain air hujan dan air sungai yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian, keberadaannya yang terbatas serta proses pemulihannya yang memakan waktu yang lama apabila terjadi kerusakan, harus juga kita perhitungkan. Sehingga kita juga harus turut berperan dalam cara menjaga kelestarian air, termasuk air tanah sendiri.

Air tanah merupakan salah satu faset dalam sistem daur hidrologi, yaitu peristiwa yang berulang dari suatu urutan tahap yang dilalui air dari tataran atmosfer menuju bumi, hingga kembali lagi ketataran lapisan atmosfer. Proses itu bias berupa penguapan air dari darat, laut ataupun air pedalaman,pengembunan air hingga membentuk awan, dan proses lainnya (Kamus Hidrologi, 1987).

Adapun ciri-ciri air tanah artesis (air tanah dalam) ialah sebagai berikut:

Pada bagian atas dan bawah yang memiliki kandungan air dibatasi oleh lapisan yang kedap air (impermeable).
Letak lapisan yang memiliki kandungan air berada pada daerah sinklinal dari sebuah formasi daerah lipatan.
Air artesis dapat memancar apabila memiliki tekanan yang kuat pada sinklinal-nya, sebaliknya apabila tidak cukup kuat tekanannya, maka airnya akan mengalir naik seperti biasa.
Air tanah dalam yang memiliki tekanan besar, maka memiliki kemampuan untuk memancar ke permukaan tanah secara alami
Asal dan Jenis-jenis Air Tanah
Daur hidrologi tersebut dapat dipelajari dan dipahami bahwa air tanah terlibat interaksi dengan air permukaan serta komponen atau material lainnya yang ikut dalam proses daur hidrologi, termasuk bentuk topografi (pemetaan), pemakaian lahan, jenis batuan dan tanaman penutup serta manusia sendiri yang berada dalam pemukiman.

Apabila ditinjau dari asalnya, air tanah akan terbagi menjadi dua, yaitu:

Air tanah yang berasal dari tataran atmosfer, baik berupa dari proses terjadinya hujan ataupun proses pengembunan udara. Air ini dikenal dengan sebutan meteoric water.
Air tanah yang berasal dari dalam bumi, yaitu air tanah subur (connate water) adalah air tanah yang tersimpan dalam bebatuan sedimen dan juvenile water adalah air tanah yang naik dari magma apabila gasnya dibebaskan atau dilepaskan melalui mata air panas yang ada di bumi.
Dan berdasarkan kedalamannya di dalam tanah, jenis jenis air tanah juga terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Air tanah dangkal – Air tanah dangkal atau disebut juga air tanah freatik adalah air tanah yang terjadi akibat adanya hujan atau air hujan yang meresap ke dalam tanah dan berkumpul di atas lapisan impermeable (susah meloloskan air atau kedap air) yang terdekat dari permukaan tanah sehingga bisa menjadi penyebab erosi tanah.

Kedalaman air dangkal pada setiap tempat biasanya berbeda-beda. Apabila di daratan rendah, pada umumnya permukaan airnya tergolong dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, maka semakin dalam letak air tanahnya. Begitu juga sebaliknya. Hal ini yang dimaksudkan bahwa ke dalaman di suatu tempat berbeda-beda. Perbedaan ini dimungkinkan juga akibat jenis dan struktur tanah yang berbeda antara satu dan lainnya serta mungkin juga karena faktor cuaca atau pembagian musim antara musim kemarau dan musim penghujan.

2. Air tanah dalam – Air tanah dalam atau disebut juga air tanah artesis adalah air tanah yang berada di bawah lapisan air tanah dangkal dan diantara dua lapisan impermeable (kedap air). Air tanah dalam merupakan lapisan bawah yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber air minum kawasan perkotaan, mulai dari penduduk, hotel maupun industri dan perkantoran yang ada.

Sedemikian sehingga kenampakan akibat air tanah tersebut bisa berupa:

Mata air, yaitu air yang keluar dari dalam tanah.
Geyser (pancuran air panas), yaitu semburan air dari dalam tanah yang menyemprot ke atas dan biasanya dapat terjadi jika didekatnya terdapat gas sehingga keadaannya atau rasanya terasa panas. Biasa disebut juga dengan mata air panas, yang banyak dijadikan sebagai pemandian air panas.
Air artosis, yaitu suatu cekungan dan lapisan bebatuan yang bisa menahan air di bawah tanah sehingga akan berkumpul dan bisa dijadikan cadangan air.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET