Apa itu Hiperpnea atau Hiperventilasi?

hiperpnea atau hiperventilasi adalah keadaan di mana ada adalah peningkatan jumlah dari udara terinspirasi, yang melakukan berkat peningkatan laju pernapasan dan volume yang dihirup.

Hiperpnea harus dibedakan dari takipnea, yang terakhir adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan peningkatan laju pernapasan.

Kondisi ini dapat terjadi secara fisiologis saat berolahraga. Kemunculannya dalam kondisi lain bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan.

Efek hiperpnea atau hiperventilasi pada tubuh

Hiperventilasi menghasilkan peningkatan jumlah oksigen dalam jaringan, tetapi juga penurunan konsentrasi karbon dioksida. Perubahan konsentrasi gas – gas ini menyebabkan perubahan pH atau derajat keasaman darah, yang mempengaruhi keseimbangannya.

Otak memiliki reseptor yang memungkinkan kadar gas ini diukur. Ketika kadar karbon dioksida menurun, sinyal diproduksi yang menyebabkan orang tersebut bernafas lebih jarang, ini dianggap sebagai sesak napas atau bahkan sebagai perasaan mati lemas, tetapi pada kenyataannya itu adalah mekanisme adaptif.

Saat hiperventilasi, perubahan kimia memicu serangkaian mekanisme untuk menyesuaikan nilai dan kembali ke batas normal, menyebabkan gejala seperti pusing, pusing, kebingungan, mual, dan bahkan muntah.

Bagaimana mengenali hiperpnea atau hiperventilasi

Kondisi ini biasanya menyertai gangguan yang ditandai dengan kecemasan, seperti kejang atau serangan panik. Seseorang yang mengalami kesusahan atau kecemasan mungkin mengalami hiperventilasi tanpa menyadarinya. Situasi lain yang dapat menyebabkan perkembangan hiperpnea adalah infeksi, demam, dan pendarahan.

Salah satu kondisi di mana hiperpnea asimtomatik dapat terjadi adalah saat berolahraga. Saat latihan, kebutuhan oksigen meningkat, yang meningkatkan laju pernapasan dan juga volume udara yang dihirup, namun, sejumlah besar karbon dioksida juga diproduksi, sehingga mekanisme adaptif yang menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak dihasilkan tidak diproduksi. hiperventilasi.

Apa yang harus dilakukan jika terjadi hiperventilasi?

Tindakan praktis yang dapat membantu meringankan gejala hiperventilasi adalah dengan menghirup udara dari kantong, atau meletakkan tangan di atas mulut dalam bentuk cangkir.

Tindakan ini membantu menghirup oksigen dan karbon dioksida, yang menyebabkan proporsi gas-gas ini dipertahankan. Dalam beberapa menit setelah timbulnya, ketidaknyamanan akan hilang dan pernapasan akan kembali normal.

Selain itu, tindakan harus diambil untuk mengendalikan kecemasan dan mencapai ketenangan dan relaksasi.

Foto: Fotolia – blueringmedia / auremar

Topik dalam Hyperpnea atau Hiperventilasi

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET