Tata Cara Melakukan Pembersihan Diri dengan Niat Mandi Puasa Ramadhan

Sebenarnya, ketentuan mandi untuk membersihkan diri dalam rangka menyambut bulan ramadhan tidak dijelaskan dalam rukun puasa. Begitu pula dalam ajaran agama Islam secara umum. Namun, dalam melakukan amal ibadah seharusnya dilakukan dalam kondisi bersih dan suci.

Sebagaimana disebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 43, yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43)

Tata cara melakukan mandi dengan maksud membersihkan diri dari hadast sebelum beribadah puasa ramadhan diawali dengan niat mandi puasa ramadhan. Berikut ini tata cara selengkapnya.

1. Niat

Seperti telah diketahui bahwa, amalan ibadah akan diterima disisi Allah SWT berdasarkan niatnya. Maka dari itu, sebelum melakukan mandi untuk membersihkan diri menyambut bulan suci ramadhan perlu membulatkan niat mandi puasa ramadhan. Inilah bacaan niat mandi puasa ramadhan.

“Nawaitu guslal lidhukulissyiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta’alla.”

Artinya: “Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”

 

2. Membersihkan Telapak Tangan

Setelah selesai membaca niat mandi puasa ramadhan, selanjutnya mulai membersihkan telapak tangan. Telapak tangan dibersihkan dari segala macam kotoran yang menempel pada permukaannya. Gerakan ini diulangi sebanyak tiga kali. Seperti gerakan ketika berwudhu.

Sebagaimana dalam sebuah riwayat yang menjelaskan mengenai hal ini:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

Dari Aisyah ra. menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)

3. Mencuci Kemaluan

Setelah membersihkan telapak tangan, selanjutnya membasuh dan mencuci kemaluan. Kemaluan harus bersih dari hadas, termasuk air mani, hadas besar, maupun hadas kecil. Dalam hal ini, setelah selesai dibersihkan, kemaluan diguyur dengan air bersih.

4. Berwudhu

Tata cara berikutnya adalah mengambil air wudhu. Wudhu dilakukan dengan cara seperti ketika hendak wudhu untuk melakukan sholat. Wudhu ini dimaksudkan supaya diri ini bersih dan suci.

5. Membasuh Rambut

Membasuh rambut dilakukan dengan membasahi tangan dengan air terlebih dahulu. Kemudian, tangan diusapkan ke rambut hingga sela-sela rambut atau permukaan kulit kepala. Dalam membasuh rambut ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.

6. Menyiram Anggota Badan

Tata cara terakhir yaitu menyiram anggota badan dengan air bersih. Sebaiknya pengguyuran air dilakukan dengan mengguyur bagian badan sebelah kanan terlebih dahulu. Setelah itu baru diikuti untuk badan bagian kiri.

Tata cara di atas didasarkan pada sebuah riwayat berikut ini:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Al Bukhari)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)

Niat mandi puasa ramadhan dianjurkan untuk dilakukan bagi yang ingin melakukan mandi sebelum menyambut ramadhan. Karena, amalan dipandang dari niat terlebih dahulu. Maka dari itu, lakukan niat dengan sebaik-baiknya.

 

Lihat Juga :

 

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET