1. Sifat-sifat Bakteri

Bakteri secara sederhana adalah istilah terkait dengan makhluk hidup bersel satu. Kebanyakan berukuran antara 1 – 5 mikron, tetapi ada juga yang berukuran kurang lebih 500 mikron, misalnya Escherichia Coli.

Struktur Tubuh Bakteri

Bakteri mempunyai bentuk tetap dan mempunyai susunan tubuh sebagai berikut:bakteri

  • Dinding sel, terdiri atas protein, lemak dan polisakarida. Dinding sel ini seringkali ditutupi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh sitoplasma.
  • Sitoplasma, ada yang berklorofil atau berpigmen dan ada juga yang tidak berklorofil atau tidak berpigmen.
  • Prokarion, tidak berselaput dan berisi materi inti (DNA)

Bakteri Autotrof

Bakteri ada yang dapat hidup sendiri, karena dapat melakukan sintesis. Bakteri demikian disebut bakteri autotrof, sedangkan bakteri yang tergantung pada makhluk hidup lain disebut bakteri heterotrof. Bakteri autotrof ada dua macam yaitu bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof. Bakteri fotoautotrof mengadakan sintesis dari zat-zat anorganik dengan pertolongan sinar matahari sebagai sumber energi.

Bakteri-bakteri tersebut mempunyai pigmen yang disebut bakteriopurpurin, misalnya bakteri ungu atau yang mempunyai pigmen hijau disebut bakterioklorofil, misalnya pada bakteri hijau. Bakteri kemoautotrof dapat mengadakan sintesis dari zat-zat anorganik tanpa bantuan cahaya. Sumber energi berasal dari proses kimia. Yang termasuk bakteri kemoautotrof, misalnya bakteri belerang, bakteri besi, bakteri nitrogen, dan bakteri nitrat.

Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof memerlukan senyawa organik yang komplek dari makhluk hidup lain yang masih hidup atau sudah mati, atau kotoran makhluk hidup. Bakteri heterotrof yang hidup dari makhluk hidup lain disebut bakteri parasit. Bakteri parasit yang menyebabkan penyakit disebut bakteri patogen. Bakteri heterotrof yang hidup dari makhluk hidup lain yang sudah mati atau kotorannya (sampah) disebut bakteri saprofit.

Berdasarkan cara melakukan respirasi bakteri dibagi menjadi dua kelompok. Bakteri yang melakukan repirasi dengan mengambil oksigen dari udara disebut bakteri aerob, sedangkan bakteri yang melakukan respirasi tanpa mengambil oksigen dari udara disebut aneorob. Bakteri anaerob akan mati jika ada oksigen, misalnya bakteri nitrit (Nitrosococcus) dan bakteri nitrat (Nitrobacter). Bakteri nitrit mengoksidasikan amonia (NH3) menjadi senyawa nitrit (NO2), dan bakteri nitrat mengoksidasikan senyawa niitrit menjadi senyawa nitrat (NO3).

Nitrat sangat dibutuhkan oleh tanaman. Bakteri nitrit dan bakteri nitrat mendapatkan energi dari oksidasi tersebut diatas. Contoh bakteri anaerob secara sederhana adalah istilah terkait dengan bakteri-bakteri dinitrifikan, misalnya bakteri micrococcus denitrificans. Bakteri ini mereduksi senyawa nitrat menjadi amonia. Bakteri tersebut mendapat energi dengan mereduksi. Jadi kerja bakteri dinitrifikan berlawanan dengan kerja bakteri nitrit dan bakteri nitrat. Padahal senyawa nitrat sangat dibutuhkan oleh tanaman. Karena itu, supaya bakteri micrococcus denitrificans tidak bekerja mereduksi nitrat menjadi amonia, maka harus ada udara (oksigen) dalam tanah dengan jalan menggemburkan tanah sehingga udara dapat masuk.

Umumnya bakteri hidup dan berkembangbiak dengan baik jika keadaan sekelilingnya lembab. sehingga jika media tempat hidup bakteri tersebut dipanaskan bakteri akan mati. Namun ada pula bakteri yang dapat hidup pada temperatur tubuh, bahkan dapat hidup pada temperatur 60oC – 80oC. Ada juga bakteri yang dapat hidup baik jika keadaan sekelilingnya asam, basa, atau netral.

Seperti yang telah disebutan diawal, maka bakteri dapat dibedakan berdasarkan tempat hidupnya. Bakteri berkembangbiak secara aseksual dengan cara membelah diri menjadi dua, dalam ondisi yang sesuai bakteri melakukanpembelahan setiap 15 menit. Maka dalam 8 jam dari satu bakteri dapat menjadi 4.000 juta bakteri. Oleh karena itu kalau dibiarkan atau tidak ada pemangsanya, dunia dapat penuh dengan bakteri.

Bakteri dapat juga berkembangbiak secara konjugasi, yaitu penyatuan dua sel lalu membelah lagi mejadi dua. Apabila keadaan lingkungan tidak sesuai, bakteri dapat membentuk spora. Spora ini berdinding tebal sehingga lebih tahan hidup. Apabila direbus atau dipanaskan atau dengan diberi zat kimia bakteri biasa akan mati, tetapi sporanya tidak mati. Spora tersebut dapat terbawa angin ketempat yang lain. Jika keadaan sudah sesuai maka spora dapat tumbuh menjadi bakteri-bakteri.

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET