Sekertariat ASEAN

Pembentukan Sekertariat ASEAN memiliki latar belakang. Kebutuhan akan suatu Sekertariat Tetap ASEAN yang akan mengoordinasi segala kegiatan ASEAN mulai di rasakan setelah Perhimpunan ASEAN berusia enam tahun yakni ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya, Thailand bulan April 1973. Dalam sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975, rumusan struktur Sekertariat ASEAN yang telah di ubah dan di sederhanakan di setujui oleh sidang dengan membubuhkan paraf di atas rumusan konsep tersebut.

Rumusan konsep tersebut kemudian di bawa ke Bali untuk secara resmi di tanda tangani para menlu negara – negara ASEAN dengan di saksikan para kepala pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan KTT Pertama ASEAN di Bali 1976.

Dokumen persetujuan ini kemudian di kenal dengan sebutan Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan bahwa tempat kependudukan Sekertariat ASEAN berada di Jakarta ibi kota negara Republik Indonesia.

Kerjasama ASEAN+3

ASEAN + 3 telah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerjasama keamanan energi. ASEAN + 3 muncul karena akibat dari meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional dan global. Pertemuan pertama berlangsung pada tangga 9 Juni 2004 di Manila, Filipina, dan kegiatan program pendukung Energi Security Forum, Forum Gas Alam, Forum Pasar Minyak, Minyak Stockpliling Forum dan Forum Energi Terbarukan dan pertemuan lebih dari ASEAN + 3.

Ada beberapa faktor mengapa kerjasama ASEAN dengan tiga negara mitra, di antaranya:

  • Jepang

Peran Jepang diharapkan untuk mengambil peran ekonomi yang lebih menentukan. Di sisi lain, Jepang telah melihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada rival yang kuat, yaitu RRC. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.

  • RRT

Kontur dimensi multipolar diperlukan masing-masing negara anggota ASEAN yang semakin kompleks menjadi adaptif terhadap dinamika daerah geopolitik dan geo-strategis. Sebagai kemampuan militer meningkat PRC oleh Amerika Serikat dipandang sebagai ancaman. peran internasional RRC terbuka lebar untuk mengundang modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.

  • Korea Selatan

Korea Selatan dianggap tidak stabil pada 1960-an, kini telah berubah menjadi sebuah negara industri utama dalam waktu kurang dari 40 tahun, dan sekarang menjadi mitra ASEAN

Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-ROK telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US $ 90200000000. Angka ini bahkan diperkirakan meningkat menjadi US $ 150.000.000.000 pada tahun 2015. dan rencana meningkatakannya lebih baik dan selain pertukaran budaya dan sebagainya.

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET