Satuan Viskositas

  • Satuan viskositas
    Satuan viskositas adalah L^2/T. Satuan internasinal bagi viskositas kinematik adalah mm^2/s atau centiStoke atau cSt.
  • Tegangan geser dan viskositas
    Hubungan antara tegangan geser dan viskositas dan perubahan kecepatan dapat dipahami pada kasus aliran diantara dua plat datar, misalkan jarak antar palt adalah y, dan diantara plat tersebut terdapat fluida dengan isi yang homogen, asumsikan bahwa plat sangat luas, dengan luas A yang besar, pengaruh rusuk dapat dianggap tidak ada. pada plat bagian bawah diaanggap tetap lalu diberikan gaya sebesar F pada plat atas. bila ternyata gaya ini menyebabkan material diantara dua plat bergerak dengan perubahan kecepatan u.

Berikut ini adalah uraian tentang Fungsi, Jenis dan Kekentalan ( Viskositas ) dari Oli mesin.

Semua jenis oli pada dasarnya adalah sama, yaitu sebagai bahan untuk pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas dari gangguan dan sekaligus sebagai pendingin dan penyekat. Oli itu sendiri mengandung lapisan-lapisan halus yang berfungsi mencegah terjadinya benturan-benturan antar logam dengan logam lainya pada sparepart lain, juga mencegah goresan atau keausan.

Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli mesin dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel msalnya keadaan normal beroperasi pada kecepatan rendah namun memiliki temperatur ynag lebih tinggi dibandingkan dengan mesin bensin. mesin diesel juga mempunyai kondisi kondusif yang lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan logam-logam bearing.

JENIS OLI MESIN

  • Oli Mineral
    Oli mineral terbuat dari oli dasar ( base oil ) yang diperoleh dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan dan telah ditambah dengan bahan2 / zat- zat aditif guna meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar apabila telah terbiasa menggunakan oli minerla selam bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis karena oli sintetis pada umumnya akan mengikis deposit ( sisa ) yang telah ditinggalkan oleh oli mineral, sehingga deposit tadi ternagkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga akan mengganggu pemakaian mesin.
  • Oli Sintetis
    Oli ini biasanya terdiri dari Polyalphaolifins yang datang dari bagian terbersih dari pemilahan oli mineral, yakni Gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah kenapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral juga sebaliknya. sementara basis yang paling stabil adlah polyol-ester ( bukan bahan kayu polyester ), yang paling sedikit bereaksi ketika dicampur dengan bahan lain. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan Karbon Reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli, karena cenderung tergabung dengan oksigen ( O2 ) sehingga menghasilkan acid ( Zat asam ).Pada intinya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

KEKENTALAN ( VISKOSITAS )
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan sebab berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagi pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam. Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Menglair secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli tersebut, maka lapisan yang ditimbulkan semakin lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan extra menyapu atau membersihkan lapisan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resistensi berlebih mengalirkan oli pada temperaur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi ataupun temperatur terendah ketika mesin jalan.

Dengan demikian oli memiliki grade atau derajat tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers ( SAE ). Jika dikemasan tertulis angka SAE 5W-30 artinya 5W ( winter ) jika pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.

Tetapi yang terbaik adalah yang mengikuti Viskositas yang sesuai dengan permintaan mesin. Umumnya, mobil sekarang memiliki kekentalan lebih rendah dari 5W-30. Sebab mesin sekarang ini lebih Sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tentunya tidak baik mesin ini menggunakan oli kental ( 20W-50 ) karena akan mengganggu debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.

Untuk mesin yang telah tua, clearence bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing. Dibawah ini adalah contoh tipe viskositas dan ambien temperatur dalam derajat Celcius yang lazim digunakan sebagi standa oli diberbagai negara atau kawasan.

  • 5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia.
  • 10W-30 untuk iklim sedang seperti dikawasan Inggris.
  • 15W-30 untuk Cuaca panas seperti dikawasan Indonesia.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET