Bio-Ethanol
digunakan sebagai pengganti BBM (Gasoline) pada transportasi, dengan target 10%. Bahan bakunya adalah dari Sugar cane (Tanaman Tebu) dan Cassava (Ubi Kayu).
Bio-Diesel
akan menjadi pengganti Bahan Bakar Diesel (Solar) yang akan digunakan untuk Transportasi (10%) dan Power Plant (50%). Bahan Bakunya adalah dari Kelapa Sawit dan jarak Pagar.
Bio-Oil
Bio-Oil mempunyai 3 turunan yaitu:
- Bio-Kerosin
sebagai pengganti Minyak Tanah di rumah tangga (10%) dengan berbahan baku Kelapa Sawit dan Jarak Pagar - Bio-Oi
sebagai pengganti Automotive Diesel Oil (ADO) untuk transportasi (10%) dan Power Plant (10-50%), dan Bio-Oil sebagai pengganti Industry Diesel Oil (IDO) untuk Transportasi Laut dan Kereta Api (10%), juga bahan baku yang sama dengan Bio-Kerosin. - Bio-Oil
sebagai pengganti Minyak Bakar (Fuel Oil) untuk Industry sebanyak 50%. Bahan baku nya adalah Kelapa Sawit dan Jarak Pagar. - Bio-Diesel
sebagai pengganti Bahan Bakar Solar pada Transportasi (10%) dan Power Plant (50%). Bahan bakunya adalah Kelapa Sawit dan Jarak Pagar.
Beberapa Producer Bio-Fuel yang sudah dikenal di Indonesia adalah:
- Eterindo Jawa Timur
- Molindo Raya
- Lampung Destileri
- Energi Alternatif Indonesia
- Sumi Asih
- Platinum
- Wilmar Bioenergi Indonesia
Data dari Department ESDM juga menyebutkan sejumlah Power Plant yang sudah menggunakan Biofuel sebagai bahan bakarnya.