Perkembangan Ideologi

seperti halnya filsafat, ideologi pun memiliki pengertian yang berbeda-beda. Hal ini antara lain disebabkan oleh dasar filsafat apa yang dianut, karena sesungguhnya ideologi itu bersumber kepada suatu filsafat.

  • Perkembangan Ideologi di Negara Barat

perkembangan ideologi di dunia barat banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran para filsuf besar pada zaman Yunani kuno, Romawi kuno, abad pertengahan, renaissance, dan zaman modern sekarang ini. Di dunia barat, akal dan hati selalu bertarung berebut dominasi hendak menguasai jalan hidup manusia.

Ringkasannya, sejak Thales sampai sofis akal menang, sejak Socrates sampai menjelang abad pertengahan akal dan hati sama-sama menang, sejak Descartes sampai masa Kant akal menang lagi, sejak Kant sampai sekarang kelihatannya akal dan hati sama-sama menang di Barat, pada umumnya orang Barat,

kerja sama itu tidak harmonis. Maka dari itu munculnya gagasan-gagasan mereka banyak sekali terjadi pertentangan, misalnya ideologi liberal kapitalis yang bertentangan dengan komunis sosialis, kedua ideologi ini merupakan manifestasi dari pertentangan-pertentangan itu.

  • Perkembangan Ideologi di Negara Timur

di jalur Timur, yaitu di dunia Islam, keadaannya hampir sama dengan keadaan di Barat. Hampir sama berarti tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya terdapat dalam dua hal : pertama waktunya, kedua sifat dominasinya. Tatkala akal sedang kalah total di Barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di Timur.

Ini mengenai waktu. Mengenai sifat dominasi, akal di Timur dihargai tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang Islam meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme atau ateisme. Sedangkan di Barat dominasi akal terlalu besar sehingga orang ada yang mengambil materialisme atau ateisme sementara hati, tatkala mendominasi, menentang akal secara total.

 di Timur akal dan hati berjalan bersama-sama sejakØ kedatangan Islam, terutama sejak tahun 800-an sampai tahun 1200-an. Ini adalah tahun-tahun hidupnya filosof-filosof besar Islam jalur rasional, seperti Al-Kindi(769-873), Al-Razy(863-925), Al-Farabi(870-950), Ibn Sina(980-1037), Al-Ghazali(1059-1111), dan Ibn Rusyd(1126-1198). Bersamaan dengan perkembangan pemikiran, jalur hati (rasa) juga berkembang. Inilah jalur mistisme atau tashawwuf dalam Islam.

Tokoh-tokohnya antara lain Zunnun al-Mishri(wafat tahun 860), Husain ibn Manshur al-Hallaj(858-922), dan Muhyiddin ibn ‘Arabi (1165-1240). Banyak perbedaan antara pemikiran rasional dan rasa dalam Islam, akan tetapi tidak menyebabkan orang Islam didominasi akal secara total atau didominasi oleh hati seratus persen. Hal ini dapat terjadi karena Al-Quran memberi tempat atau menghargai akal dan hati.( Prof. Dr. Ahmad Tafsir : 2000). maka dari itu, ideologi dalam dunia timur selalu berlandaskan Al-Quran.

 

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET