1. Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

– Dalam larutan cair, zat padat dapat berada dalam bentuk ion-ionnya ataupun molekulernya. Jika NaCl terlarut dalam air, ion Na+ dan ion Cl- masing-masing terhidrasi dalam air, dan ion-ion yang terhidrasi itu secara bebas dapat bergerak ke seluruh medium larutan.

Tetapi jika glukosa atu etanol larut dalam air, zat-zat tersebut tidak berada dalam bentuk ioniknya melainkan dalam bentuk molekulernya. Zat-zat yang didalam air membentuk ion-ion dinamakan zat elektrolit, dan larutan yang dibentuknya dinamakan larutan elektrolit.

Secara eksperimen larutan elektrolit dapat diketahui dari sifatnya, misalnya dapat menghantarkan arus listrik, zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu, asam, garam, dan basa.

Zat-zat seperti etanol dan glukosa yang di dalam pelarut air membentuk molekuler dinamakan non elektrolit, dan larutan yang dibentuknya dinamakan larutan non elektrolit.

Dalam keadaan murni, asam secara sederhana adalah istilah terkait dengan senyawa kovalen, tetapi jika dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.

HCl(g) + H2O(ℓ) ———> H3O+(aq) + Cl(aq)

Umumnya basa secara sederhana adalah istilah terkait dengan senyawa ionik. Misalnya NH3 secara sederhana adalah istilah terkait dengan contoh basa yang dalam keadaan murni berupa senyawa kovalen

NH3(g) + H2O(ℓ) ———> NH4+(aq) + OH(aq)

Semua garam secara sederhana adalah istilah terkait dengan senyawa ionik. Jika garam di larutkan dalam air, ion-ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi kristal yang selanjutnya terhidrasi di dalam pelarut air.

NA+Cl(s) + H2O(ℓ) ———> Na+(aq) + Cl(aq)

Zat elektrolit yang terurai sempurna didalam air dinamakan elektrolit kuat, sedangkan at elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam dinamakan elektrolit lemah. Asam dan basa yang secara sederhana adalah istilah terkait dengan elektrolit kuat dinamakan asam kuat dan basa kuat. Asam dan basa yang hanya terionisasi sebagian di dalam air di namakan asam lemah dan basa lemah. Selain HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, dan HClO4, umumnya tergolong asam lemah. Basa kuat secara sederhana adalah istilah terkait dengan hidroksida dari logam alkali dan alkali tanah kecuali berlium.

Lemah atau kuatnya suatu asam dan basa tidak ada kaitannya dengan kereaktifan asam atau basa. Larutan HF misalnya, secara sederhana adalah istilah terkait dengan asam lemah yang hanya 8% terionisasi dari larutan sebesar 0,1 M, tetapi larutan HF sangat reaktif terhadap banyak zat, termasuk terhadap gelas (polisilikat).

Menarik lainnya

© 2024 Pengertian.Apa-itu.NET