Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian pantun menurut para ahli yang antara lain yaitu:

Menurut Herman J Waluyo “2005:32”

Pantun merupakan puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat.

Menurut Kaswan Dan Rita “2008:77”

Pantun merupakan jenis puisi melayu lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi sampiran tidak berisi maksud hanya diambil rima persajaknya, jadi hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya.

Menurut Edi Dan Farika “2008:89”

Pantun merupakan bentuk puisi lama yang dikenal luas dalam berbagai bahasa di nusantara, dalam bahasa Jawa pantun dikenal sebagai parikan, sedangkan dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.

Menurut Alisyahbana “2004:1”

Pantun merupakan puisi lama yang sangat dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.

Menurut Hidayat “2010:1”

Pantun merupakan salah satu jenis puisi melayu lama yang secara luas dikenal di tanah air kita.

Menurut Sunarti “2005:11”

Pantun sebagai salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.

Menurut R.O. Winsted

Pantun tidaklah sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namun ialah sebuah rangkaian kata yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih saying serta rindu, dendam, penuturnya.

Menurut Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “2008:1016”

Pantun ialah suatu bentuk puisi Indonesia “melayu”, tiap bait “kuplet” terdiri dari sebuah empat baris yang bersanjak “a-b-a-b”, pada tiap larik biasanya terdiri atas sebuah empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk suatu tumpuan “sampiran” saja sedangkan pada beris ketiga dan keempat ialah isi; pribahasa sindiran.

Menurut Dr. R. Brandstetter

Menurut Dr. R. Brandstetter menyatakan bahwa pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa di Nusantara, misalnya dalam sebuah bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur, didalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu, dalam bahasa Jawa Kuno, tuntun yang artinya benang dan atuntun yang berarti teratur serta metuntun yang artinya memimpin. Dalam bahasa Toba pantun yang artinya kesopanan atau kehormatan dalam bahasa Melayu pantun yang artinya quatrain yaitu sajak berbaris empat dengan rima a-b-a-b, sedangkan dalam bahasa sunda, pantun yang artinya cerita panjang yang bersanjak dan diiringi dengan musik.

Menurut Surana “2010:31”

Menurut Surana “2010:31” menyatakan bahwa pantun ialah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berima silang “a-b-a-b”, larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektis, yang biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang dapat diambil sebagai suatu kiasan, larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.

Menarik lainnya

© 2023 Pengertian.Apa-itu.NET